Senin, 30 Oktober 2017

RASA TANPA HURUF A

RASA TANPA HURUF A

Karya: Kakashi DSensei

Pagi ini
Kembali kututup jendela malam
Bersama sisa badai di dada

Kusimpan sepi
Dengan potret jiwaku yang buram
Yang tenggelam bersama harapan

Kunyanyikan diam
Pada tangga lagu tak bernada
Tentang cinta yang dulu membara
Namun kini harus padam

Tentang langit tak berawan
Yang merajah puisi tanpa aksara
Pada lubang-lubang bekas tikaman
Mimpi-mimpi indah yang telah terluka

Pandanganku kabur
Sebab tak kulihat lagi senyummu yang tertidur
Setelah menunggu lelah bertutur
Dengan senyum lembut yang terulur

Kembali
Kuhabiskan sisa-sisa mimpi
Bersama gerimis hujan tanpa pelangi
Mengikuti langkah kakiku yang kini terasa perih

Ah, andainya kau tahu
Betapa ingin kuhabiskan seluruh waktuku
Untuk menatap indah matamu
Setiap duduk berdua denganmu

#Batam, 172910

Rabu, 25 Oktober 2017

RUPA BAYANG DI CERMIN RETAK

RUPA BAYANG DI CERMIN RETAK

Karya: Kakashi DSensei

Cermin jiwaku
Membelah bayangan semu
Kau dan aku
Atau kita
Terlambat menyadari
Getir-getir rasa
Yang selalu mengelitik, dada

Berpijak pada tanah berlumpur
Kau dan aku
Bermandikan arang dapur
Hitam, tertawa
Memancarkan cahaya suram
Membanjiri kegelapan malam

Dan takdir
Serupa jalan berpasir
Kau dan aku
Terpeleset jatuh berdarah
Darah muda berdesir
Namun darah kita tak lagi merah
Hanya marah
Menentang kejamnya waktu
Yang memisahkan
Kau dan aku
Pada jarak, cermin pun retak

Batam, 172810

Selasa, 24 Oktober 2017

SANDIWARA CINTA SEMUSIM - HABIS MANIS SEPAH DIBUANG

SANDIWARA CINTA SEMUSIM - HABIS MANIS SEPAH DIBUANG

Karya : Kakashi DSensei

Bunga hatiku kini tlah jatuh ke tanah
Bergugur layu kini berkulai patah 
Sekarang sepi datang menyiksa kalbu
Mendera sesak dadaku menikam rindu

Ceriaku pudar kini bersama waktu
Tersekap datar dari dingin sikapmu
Cinta semusim kita kini tlah usai
Tak lagi bertaut air mata pun berurai

Telah lama aku merasa ragu
Menduga cinta darimu serupa palsu
Perhatianmu hanya berpura-pura
Kasih sayangmu cuma bersandiwara
  
Terlempar diriku di jurang impian
Mengikis tangis hati tak dapat pulang
Tersadar diri jadi tempat pelarian
Habis manis kini sepah pun dibuang

#Batam, 171025

Minggu, 22 Oktober 2017

SENANDUNG LUKA DI TIRAI PAGI

SENANDUNG LUKA DI TIRAI PAGI

Karya : Kakashi Sensei

Aku pasti pergi meninggalkanmu
Dan tak akan menjadi penghalang bagi bahteramu
Sebab sesuatu membuncah keluar dari rongga dadaku
Tentang perih pengorbanan yang lebih suci dari sengukan rintihan kalbu

Meski begitu lama aku telah kukuh untuk mencoba
Tapi hati ini terlampau lelah untuk menerima
Sebatang cincin yang kini menghiasi istana hatimu
Tapi bukan dariku

Aku sadar siapa diriku
Seorang insan yang tak bisa apa-apa selain rayu
Setidak-tidaknya begitulah pandangan orangtuamu
Dan kulihat kaupun setuju

Aku pergi kini
Bersama kabut pagi yang menabur tanpa pamrih
Dalam alunan desah basah daun-daun pohon jati
Merebahkan diri ini pada hamparan batu-batu gunung
Mengurung rindu di dada ini yang terus meruah tak terbendung

Pun saat kisah-kisah tentang kita menutupi pandangan mata
Dan mencoba menggagalkan niatku memadamkan rasa 
Aku hanya memeluk kaki bersandar pada kehangatan pagi
Mendengarkan luka di dada ini yang selalu menyanyikan asmara pedih

#Batam, 18 September 2017

DAWAI-DAWAI GETIR SANG PEMIMPI LAYAR TAK TERKEMBANG

DAWAI-DAWAI GETIR SANG PEMIMPI LAYAR TAK TERKEMBANG

Karya : Kakashi DSensei

Bagaimana aku bisa
Menemuimu dengan hati gembira
Sedang kata cinta yang tlah lama kutunggu
Ternyata kau ucapkan bukan untukku

Aku sadar diri
Keberadaan sejujurnya tubuh ini
Anjing tua ini memang tak pantas
Bersanding denganmu di atas pentas

Apalagi menjadi pendampingmu di pelaminan
Seperti layar terpendam dan tak terkembang
Tak lain sekedar memuja bayang-bayang
Yang tiada arti selain kepedihan

Berat rasanya kaki ini
Pergi meninggalkanmu dengan luka di hati
Namun apalah daya tubuh ini
Kalah segalanya dari dia yang kau pilih

Hanya untaian doa terucap dari bibir
Tentang kepedihan hidup yang teramat getir
Mengalun sendu pada iringan lagu
Semoga kau dan dia bahagia selalu

Dawai-dawai kecapiku kini
Telah putus seiring putusnya harapanku
Bermimpi menjadi pendamping hidupmu

#Batam, 171023

Sabtu, 21 Oktober 2017

BERTANYA RASA MERUAH RINDU

BERTANYA RASA MERUAH RINDU

Karya: Kakashi DSensei

Ingin rasanya aku bertanya
Adakah kau turut merasa
Getar-getar asmara antara kita
Yang semakin lama semakin menyesakkan dada

Adakah kau sadari
Betapa kebersamaan kita ini
Merasuki setiap denyut hari yang berganti

Dan tiap-tiap waktu bersamamu
Membuat hidupku serasa baru
Seperti langit yang cerah setelah mendung
Membawa kedamaian meruah tak terbendung

Bukankah semua dimulai dari kosong
Saat diri ini kosong tanpa ada yang peduli
Kau datang menghampiri untuk berbagi
Begitu indah mengharubiru di sanubari

Asal kau tau saja
Sejak saat itu
Aku tak lagi bisa
Merajut pagi tanpa suaramu menyapa

Ceriamu bahkan tangismu
Membuat hati ini pecah berkeping-keping
Tak dapat lagi aku berdiri
Goyah kakiku lemah terkulai
Hanya berharap uluran tanganmu
Menarikku pada gemulai
Rindu-rindu yang sesak menggapai

Dan di setiap malam-malam yang mencekam
Pada angin yang bertiup selalu kubisikkan
Segala tumpah ruah perasaanku
Betapa rindu diri ini akan hadirmu
Betapa berartinya dirimu di hatiku

#Batam, 101722

Jumat, 20 Oktober 2017

KARANGAN BUNGA DI PURNA KARNA

KARANGAN BUNGA DI PURNA KARNA

Karya: Guru Kakashi

Semburat jingga di pelataran mega
Beringsut malas ke peristirahatan
Bergumam lirih melambai segara
Bersenandung nyanyian perpisahan

Engkaukah yang bermata merah
dalam siraman cahaya senja?
Berikan aku sepenggal waktu
Biar kurampung pesan terakhirku

Mendekatlah kemari adikku tercinta
Kakak datang memberi restu
Meski ayah kita berbeda
Bukankah kita satu ibu

Pun takdir tak jauh beda
Sekedar pemuas nafsu penguasa
Berbakti diri membela negara
Demi menjaga marwah keluarga

Janganlah sedih duhai cintaku
Demi keluarga janganlah ragu
Hidup ini hanya sebentar
Angkat dagumu janganlah gentar

Mari, arahkan ke leherku
Senjata pusaka harapan negerimu
Sebab aku tak pernah kalah
Di tanganmulah aku mengalah

Zzzztt..

Pasopati terlampau tajam
Berkilatan di tepi malam
Maafkan adikku wahai HyangWidhi
Ia tak mengerti hanya mengabdi

Disini,
di padang Kurusetra ini
Kuikhlaskan darahku
untuk adikku

# Batam, 230617

MENANTI MAYANG DI RIAK BAYANG

MENANTI MAYANG DI RIAK BAYANG

Karya : Kakashi DSensei
Bukanlah aku cahayaku
Yang tak ingin raih menyentuhmu
Sebab mendung di langit tahu
Betapa gersang nadi ini tanpa teduhmu
Bukanlah aku rembulanku
Yang tak mau gapai mendekapmu
Sebab awan-awan kelabu tahu
Betapa galau rasa ini tanpa hadirmu
Ingin kudekap erat wangimu aurora
Dan memuaskan segala hasrat yang kupunya
Sebab dada ini telah lama lelah memendam
Gulungan ombak rindu yang gencar menghantam
Dan segala bintang di langit akan mengerti
Gelombang cinta ini tak akan berhenti
Menunggu riak perahu mayangmu menepi
Menanti lirikan hatimu sampai akhir nanti
#Batam, 171020

Rabu, 18 Oktober 2017

PERIH MENANTI MELATI DI REMANG PAGI

PERIH MENANTI MELATI DI REMANG PAGI

Karya : Kakashi DSensei

Haruskah salju di mata ini berjatuhan
Sedangkan matahari bersinar terang
Namun mengapa kicau burung pagi ini terdengar perih
Seakan mengerti degup hati ini yang lara merintih

Setiap embun pagi yang datang
Membungkus malamku dalam rintihan
Melirihkan sendu namamu yang terkenang
Yang mengabur sirna di remang bayang

Lihat kuntum-kuntum di mataku tak lagi mekar
Dan daun-daun hatiku runtuh berguguran
Sedang bara api di dada ini selalu membakar
Menembangkan syahdu lagu-lagu nyanyian kasmaran

Datanglah kemari duhai melatiku
Hidup ini begitu hampa tanpa hadirmu
Kan kukatakan kepadamu betapa aku rindu 
Resah menanti dirimu kembali di sini seperti dulu

#Batam, 171017

SENANDUNG SENJA SANG MERPATI

SENANDUNG SENJA SANG MERPATI
Karya : Kakashi DSensei
Aku bukanlah seekor semut Yang akan tertarik pada janji manismu lalu mendatangimu laksana magnet Dan terjatuh dalam jerat perangkap mautmu
Aku bukanlah laba-laba jantan Yang setelah bercinta denganmu Menyediakan diriku untuk jadi santapan Ambisi kotormu yang penuh nafsu
Aku bukanlah seekor penguin Yang bertanding dahulu berebut pengantin Dan setelah kalah bercucur darah Hanya melihatmu tertawa mengejek kalah Aku hanya ingin menjadi merpatimu
Yang selalu terbang berpasangan denganmu Mengitari awan-awan di angkasa Memetik ulat-ulat di pematang sawah Lalu turun ke sarang setelah senja Dan tidur memelukmu dan anak-anak kita dengan mesra
#Batam, 171019

ADA RINDU YANG RANUM UNTUKMU DI SELUK EMBUN

ADA RINDU YANG RANUM UNTUKMU DI SELUK EMBUN
Karya : Kakashi DSensei
Pada mentari yang tenggelam
Kuslalu menerawangkan pandangan
Mengingat akan dirimu sayang
Yang kini tlah lama menghilang
Rasa sesal pun mengakar di hati
Merenungi segala hal yang telah terjadi
Tak pernah kuinginkan dirimu pergi
Namun inginmu tak mampu kuhalangi
Ada rindu
Setiap kali kau jauh dariku
Ingin kukenang wajahmu selalu
Tak ingin lepas dari ingatanku
Maafkan aku dinda
Bila sampai saat ini selalu cinta
Semua tentang kita yang pernah terjadi
Yang tersimpan rapi di laci hati yang terkunci
Kata cinta
Yang dulu pernah engkau ucapkan
Di bawah cahaya emas mentari senja
Selalu kuingat dan tak akan kulupa
Akankah kau datang dari balik mega
Menggenggam tanganku dan kita mengembara
Pada mimpi yang sirna di seluk embun pagi
Aku selalu berharap hal itu terjadi
#Batam, 171810

BERSYUKUR DI AMBANG SENJA

 BERSYUKUR DI AMBANG SENJA Karya: Po Tan / Kakashi DSensei Seberat pelita memendam cahaya Kulipat senja dalam mendung di mata Beringkuk leti...