Sabtu, 28 April 2018

UNTAIAN LARA BELENGGU CINTA

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

UNTAIAN LARA DIBELENGGU CINTA

Karya: #KakashiDSensei

Nyanyian angin membisu
Pada pudarnya sebuah harapan
Seribu doa terlantun
Dalam paronama bait hantaran

Lewat tulisan ini
Kucurahkan segala isi hati
Merangkai kata ungkapan jiwa
Yang tersirat di lara nada

Dengan secangkir doa
Yang slalu kuisi dengan deras air mata
Air mata pengharapan
Akan kehadiran dirimu
Secangkir doa kerinduan hati
Yang kusuguhkan hanya untukmu
Ya.. Hanya untukmu,  kekasihku

Dalam lukisan jiwa
Di bawah sinar cahaya kerinduan
Terlintas bayangan sejarah cinta
Sejarah cinta kita berdua
Yang mengalirkan riak-riak di mataku
Tentang perih kehilangan dirimu

#Batam, 041828

#PuisiMenggugahJiwa
#PenyairSenduDariTanahMelayu

Jumat, 13 April 2018

TEMBANG LUKA PRASASTI ASMARA

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

TEMBANG LUKA PRASASTI ASMARA

Karya : #KakashiDSensei

Aku pernah bersamamu disana
Menari riang arungi angkasa
Semua pekat rasa yang tertumpah
Menjelma ria saat bibir merekat sumpah

Sungguh indah memang
Saat bahagia menjadi kenang
Sebelum akhirnya hari itu datang
dan semua tawa berubah menjadi genang

Seketika waktu mengingkari temu
Benang-benang asapun menjadi ragu
Ketika cinta menjadi dingin
Idamkan adamu dan tak mau yang lain

Bukan karena apa atau siapa
Getir hati kini menyimpan luka
Meski kauingkari semua tentang
Semua kenang tak akan hilang

Aku takkan jadikan tangis
Sebagai alasan untuk mengemis
Semua tawa yang pernah ada
Biarlah menjadi prasasti asmara

#Batam, 041318

#KitabSemilirAngin
#PuisiMenggugahJiwa
#PenyairSenduDariTanahMelayu

Minggu, 08 April 2018

SYAIR-SYAIR BELATI DARI PELOSOK NEGERI

#CoretanPuisiDiLangitBerawan
#PenyairSenduDariTanahMelayu

SYAIR-SYAIR BELATI DARI PELOSOK NEGERI

Karya : KakashiDSensei

Engkau masih terus saja diam
Ketika lentik jari-jemari malam
Menghamparkan tirai-tirai mimpi
Membacakan syair-syair belati

Tak kauhirau langit-langit yang mengeluh
Tentang tangisan bayi di jelang subuh
Tentang rakyat yang bercucuran airmata
Melihat darah dagingnya teraniaya

Lihatlah rambut-rambut panjang bocah
Yang tersembul dari dalam tanah
Ketika tangan-tangan para durjana
Merampas paksa kehormatannya

Dimana hati dan kesadaranmu
Ketika tubuh-tubuh kurus ibu-ibu
Menyuapi anak mereka dengan lumpur
Di negeri tercinta yang katanya subur

Kaki-kaki kurus mereka menggigil
Saat menyerahkan raganya ke rumah bordil
Hanya sekedar untuk membeli beras
Pereda tangis bocah yang semakin keras

Tulang-tulangnya mengadu pada langit
Tentang hutang-hutang yang selalu membelit
Kaulah lagi yang seharusnya menentukan
Arti semua pengorbanan dan penderitaan

#Batam, 040918

#KitabSemilirAngin
#PuisiMenggugahJiwa

Selasa, 03 April 2018

TERNYATA MENGAGUNGKAN CINTA, HARUS KUTEBUS DENGAN AIRMATA

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

TERNYATA MENGAGUNGKAN CINTA,
HARUS KUTEBUS DENGAN AIRMATA

Karya : #KakashiDSensei

Ibu maafkanlah aku
Yang tak mau mendengar nasehatmu
Kututupi telingaku berpaling dan berlalu
Dengan api menyala membara di dadaku

Aku terlalu yakin kali ini
Rasa ini pasti akan abadi
Mengapa jua tiada kaurestui
Keinginan hati yang tulus suci

Namun fajar slalu mengganti fajar
Kebohongan itu akhirnya terbongkar
Semua sumpah dan janji kini tlah ingkar
Tinggal cerita manis yang kini terbakar

Setiap hari perih menyiksa kalbu
Di atas luka lama tersayat luka baru
Semua yang dia minta telah kuberikan
Namun yang kuterima hanya kecurangan

Ternyata meninggikan cinta
Harus kubayar dengan airmata
Setiap malam hanya memandang langit
Berharap cahaya bintang membalut sakit

Ternyata mengagungkan cinta
Harus kutebus dengan duka lara
Biarlah kini kujalani kepedihan ini
Hingga api ini tak mampu menyala lagi

#Batam, 030418

#PuisiMenggugahJiwa

#PenyairSenduDariTanahMelayu

Senin, 02 April 2018

SEPASANG SENJA DI BALIK KACA

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

SEPASANG SENJA DI BALIK KACA

Karya: #KakashiDSensei

Empat mata berputar
Mencari serpihan yang terlontar
Tentang peristiwa yang pernah tergambar
Pada pecahan kaca di dinding kamar

Tiada lagi asa yang menyimpan rindu
Sebab jiwa ini lebih beku daripada salju
Dan dunia tak lagi memberikan tawa
Hanya cerca
Tentang laku sepasang tua
Yang berjalan terbungkuk di tepi sungai
Dalam hujan yang menyemai rinai
Yang akhirnya jatuh ke tanah
Membasahi lembah dan sawah
Menerima takdir dengan tabah
Untuk yang terakhir kalinya
Sebelum akhirnya sirna

Dan aku
Hanya berharap mentari
Menghangatkan tubuh ini
Dengan tatapanmu yang membakar
Dari pahit kehidupan yang mengakar
Membelit raga yang kini tlah rapuh
Di bening matamu aku berteduh

Dan kini telaga bening itu tlah kering
Saat keriput jarimu mengukir dinding
Dengan lukisan airmata
Tentang kenangan yang dulu ada
Tentang cerita yang terpenggal
Tentang cita-cita yang pernah gagal

Dua senja itu kita
Kini menyatu di balik kaca
Terpaku di dinding-dinding kayu tua

#Batam, 031830

#LangitBersyairBumiBerpantun

#PenyairSenduDariTanahMelayu

BERSYUKUR DI AMBANG SENJA

 BERSYUKUR DI AMBANG SENJA Karya: Po Tan / Kakashi DSensei Seberat pelita memendam cahaya Kulipat senja dalam mendung di mata Beringkuk leti...