Minggu, 16 September 2018

PETI CINTA SERATUS PURNAMA DALAM RINAI AKSARA YANG TERLUKA

PETI CINTA SERATUS PURNAMA
DALAM RINAI AKSARA YANG TERLUKA

Karya: Awan Mendung / Kakashi DSensei

Malam masih tertidur lelap saat
Kudiam bersimpuh bagai mayat
Sedang peluhku melukis sungai
Dari kanvas keningku yang merinai

Gamang hatiku merapal rakaat
Tercoret namamu dalam isyarat
Tak henti doa mendaras keluar
Dari tirai bibirku yang bergetar

Memutar kembali semua kenangan
Kala kita bersama menaiki awan
Sambil menikmati sgala keindahan
Memandu hati bertaut tangan

Aku hampir menjadi dewa saat itu
Sebelum langit tiba-tiba runtuh
Terkejut melihat dirimu tlah jauh
Entah sejak kapan kau terjatuh

Kulihat tanganmu melambai sebelum
Angin bengis membawamu kabur
Masih kulihat bibirmu tersenyum
Sebelum akhirnya lelap tertidur

Tidak-tidak teriakku
Kita sudah lama melukis mega
Jangan tinggalkan salju di dadaku
Aku tak sanggup mencairkannya

Seratus purnama telah berlalu
Saat kau pergi untuk selamanya
Getar bibirku mencium peti cintamu
Dalam rinai aksara yang terluka

#Batam, 091718

Note:
Untukmu sayangku
yang terbaring dalam
peti cinta 100 purnama

#KitabAnginSemilir

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

#PengelanaSenduDariTanahMelayu




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERSYUKUR DI AMBANG SENJA

 BERSYUKUR DI AMBANG SENJA Karya: Po Tan / Kakashi DSensei Seberat pelita memendam cahaya Kulipat senja dalam mendung di mata Beringkuk leti...