GILA AKU GILA KAU
Karya : Po Tan
Aku berhenti menyobek waktu selepas senja memainkan elegi di ujung rambutmu
Mata hitam dengan hidung membusung
Bidadari putih berkulit lembut gemulai
Lenggok pinggulmu membunuh itik-itik di sekitar rentang kepakmu
Tak sedikit yang berlari memburu helai-helai bulumu yang terbang tertiup angin
Tak sedikit pula yang tertabrak roda hingga mati seketika
Gila, matanya melotot namun bibirnya tertawa
Gila, cinta memang gila
Tak terhitung pejantan yang kehilangan nyawanya demi rayu pikat yang keluar dari deretan gigi putihmu
Seruput kopi belum lagi habis ketika helai bulu perindu itu jatuh ke atas mejaku, lalu berenang mulus di permukaan kopi hitamku
Jantungku berdegup keras
Haruskah aku membuang bulu itu beserta sisa air kopiku
Akalku bertempur sengit namun hatiku menang
Tak lama leherku telah menyeruput hingga tuntas tak bersisa
Ah, gila, aku benar-benar sudah gila
Telingaku berdenging dan mataku telah buta
Sebab tak kulihat lagi bulu ataupun debu di kopi itu
Hanya ada kau
Rasanya begitu manis semanis bibirmu
#Batam, Kepulauan Riau
#101920