Kamis, 12 Juli 2018

SEDINGIN JERUJI TAKDIR

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

SEDINGIN JERUJI TAKDIR

Karya: #KakashiDSensei

Ini minggu ke berapa aku tak ingat lagi
Batu di sekelilingku sudah beku
Sedingin tanah tempatku berbaring

Di luar,  hujan menari seperti  mabuk
Awan-awan asik berfoto
Dan berdansa dengan riuh
Dalam alunan bunyi gemuruh

Kulihat ibuku tidur dengan tersedu
Sambil mendekap foto bapak
Yang kini mendekap di balik jeruji
Kala berjuang mencari sesuap nasi
Bapak mesti rela menjadi kuli
Dari toke kayu pengerat rakus
Pohon-pohon sekarat jadi tali penjerat
Dibohongi
Bapak terjerumus tanpa dapat membela diri

Kuingat dulu pernah bapak berkata
Nak,  besar nanti kamu harus jadi tentara
Biar bisa menjadi pahlawan
Dan menjadi orang yang berguna

Aku hanya mengangguk
Sambil terus menerus terbatuk
Mataku nanar memandang dinding kamar

Ini kali ke berapa aku tak ingat lagi
Kulitku beku sedingin langitku
Bapak,  maafkan aku
Ini hari mungkin malam terakhirku

#Batam,  020718

#PuisiMenggugahJiwa
#PenyairSenduDariTanahMelayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERSYUKUR DI AMBANG SENJA

 BERSYUKUR DI AMBANG SENJA Karya: Po Tan / Kakashi DSensei Seberat pelita memendam cahaya Kulipat senja dalam mendung di mata Beringkuk leti...