Selasa, 31 Juli 2018

KEPADA PENUSUK BERHATI BUTA

KEPADA PENUSUK BERHATI BUTA

Karya: #KakashiDSensei

Penusuk!
Sudah berapa kali kau menusukku
dengan penuh kebencian
Terlalu banyak
Entah berapa banyak lubang-lubang di
hati ini yang dipaksa terkoyak

Segala bunga dan bintang yang kuberikan
Kaucampakkan tanpa menolehkan wajah
Segala usaha mendinginkan api di hatimu
Hanya menambah besar kebencianmu

Aku tak pernah membencimu
Satu kalipun tidak!
Tapi bisikan-bisikan kotor di telingamu
Membuatmu tak bisa berpikir akan kebenaran

Tusuklah diriku berapa kali lagi yang kaumau!
Hingga bilik-bilik di jantung ini
tak mampu berdenyut lagi
Toh sudah terlampau banyak dusta yang kaudengar di telingamu
Hingga kauterus saja membenciku dan bukan yang lain

#Batam, 071831

#CoretanPuisiDiLangitBerawan
#KelanaSenduDariTanahMelayu
#KitabAnginSemilir

Sabtu, 28 Juli 2018

DARI ATAS PELANGI AKU MENANTI

DARI ATAS PELANGI AKU MENANTI

Karya: #KakashiDSensei

Begini saja
Kau ubah segala sifatmu kawan
Yang menghadap kutub pemberi sogok
Agar hidupmu lepas dari cengkraman
Dan jalanmu tak terus berkelok

Awan gelap bertemu awan putih
Hanya menghasilkan air mata
Yang menyemai badai di tanah rekah
Namun setelah semuanya binasa
Kan ada pelangi yang indah di angkasa

Namun kau bukan pelangi itu
Sebab hatimu sekeras batu
Bertobatlah
Singkirkan iblis pembisik dusta
Yang membakar hubungan kita
Mengipasimu di jalan kehancuran

Dan di atas pelangi ini
Aku menanti mu kembali

#Batam, 071827

#CoretanPuisiDiLangitBerawan
#PengelanaSenduDariTanahMelayu

Senin, 23 Juli 2018

HADIAH KESELAMATAN DARI JANJI PENEBUSAN

HADIAH KESELAMATAN DARI JANJI PENEBUSAN

Karya:  #KakashiDSensei

Aku,  orang yang terjun ke dalam kancah pertempuran
Yang berjalan melalui puing-puing kehancuran
Merangkak keluar dari lubang-lubang api
Bergelut guling dari kepungan asap

Pecahan batu melukaiku di sana-sini
Seluruh tubuhku tergambar luka goresan
Darah bercucuran tak lagi kuhiraukan
Hanya marah dan perih pada keadaan
Pada kelaliman yang merenggut segala harapan

Namun aku masih perkasa
Dengan langkah pasti kuseret segala luka
Meski darahku menjadi sungai yang memanjang
Tatapku lurus ke depan laksana elang
Setiap musuh yang mengejarku akan tertikam
Gesitku mengelak seperti rajawali
Kukuku mencakar ke kanan dan ke kiri

Kudengar tulang belulang bercerita
Tentang mayat-mayat yang hilang di medan laga
Aku tak bergeming juga tak peduli
Arah tujuanku terang berpelita janji
Janji yang membuatku yakin melangkah pasti
Mengoyak tirai malam dengan mata berapi

Di depanku sang berjubah memegang pelita
Pada dahinya tertulis sebuah nama
Nama yang diberikan padaku saat turun ke dunia
Penebusan yang kunanti kini tlah tiba
Sambil memelukku dengan kuat ia berkata
Mari anakku genggam erat tanganku
Di sini takkan kautemui lagi segala sendu
Dan mahkotamu di sini adalah hadiah dari taatmu

#Batam, 071823
#CoretanPuisiDiLangitBerawan
#PengelanaSenduDariTanahMelayu

Senin, 16 Juli 2018

KUBURAN HATI

KUBURAN HATI

Karya: #KakashiDSensei

Ini malam kenapa sunyi sekali
Hati di sekelilingku bunuh diri
Darah di dinding telah membeku
Di luar, hujan dan guntur saling beradu

Berlalu sudah satu purnama
Ketika masa memburu penista
Kini saat bocah-bocah berbicara lapar
Semua telinga tiba-tiba tak bisa mendengar

Di sawah, petaniku tinggal sebatang kayu
Yang menancap di hati penyair sendu
Seluruh tanah kini gersang merekah
Dalam aksara yang tiada berbuah

Seorang pengemis menyodorkan tangan
Namun iba tiba-tiba ikut menghilang
Berganti rambu di papan tulisan
Dilarang memberi para gelandangan

#Batam, 071718

#CoretanPuisiDiLangitBerawan
#KitabAnginSemilir
#PenyairSenduDariTanahMelayu

Jumat, 13 Juli 2018

YANG TERLUKA DAN YANG PATAH

YANG TERLUKA DAN YANG PATAH

Karya: #KakashiDSensei

Pagi masih menguap memeluk dingin
Dan mentari mulai menggulung fajar
Namun embun di matamu masih menetes deras
Kautampung titik-titik air di lesung pipimu

Kerutan panjang di dahimu yang lebar
Melukiskan perjalanan yang begitu melelahkan
Baris-baris kekecewaan tersulam di sepanjang alismu
Kaukumpulkan semua luka yang mengalir di kantung matamu

Ah..dingin ini mengigir ruang jiwaku
Aku mematung wajahku membeku
Sambil bersiap dalam niat dan tekad bulat
Jika kau datang aku kan melepas segala ikatan
Dan memulai kisah baru tanpa haru

Tiba-tiba kau menjerit sendiri
Sedang diriku tercekik tangismu
Jariku coba bergerak sendiri menyentuh pipimu
Namun samar-samar dirimu menghilang di balik waktu

#Batam, 071318

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

#KitabSemilirAngin

Kamis, 12 Juli 2018

SEDINGIN JERUJI TAKDIR

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

SEDINGIN JERUJI TAKDIR

Karya: #KakashiDSensei

Ini minggu ke berapa aku tak ingat lagi
Batu di sekelilingku sudah beku
Sedingin tanah tempatku berbaring

Di luar,  hujan menari seperti  mabuk
Awan-awan asik berfoto
Dan berdansa dengan riuh
Dalam alunan bunyi gemuruh

Kulihat ibuku tidur dengan tersedu
Sambil mendekap foto bapak
Yang kini mendekap di balik jeruji
Kala berjuang mencari sesuap nasi
Bapak mesti rela menjadi kuli
Dari toke kayu pengerat rakus
Pohon-pohon sekarat jadi tali penjerat
Dibohongi
Bapak terjerumus tanpa dapat membela diri

Kuingat dulu pernah bapak berkata
Nak,  besar nanti kamu harus jadi tentara
Biar bisa menjadi pahlawan
Dan menjadi orang yang berguna

Aku hanya mengangguk
Sambil terus menerus terbatuk
Mataku nanar memandang dinding kamar

Ini kali ke berapa aku tak ingat lagi
Kulitku beku sedingin langitku
Bapak,  maafkan aku
Ini hari mungkin malam terakhirku

#Batam,  020718

#PuisiMenggugahJiwa
#PenyairSenduDariTanahMelayu

PENYULAM NURANI KEJI BERTOPENG KITAB SUCI

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

PENYULAM NURANI KEJI BERTOPENG KITAB SUCI

Karya: #KakashiDSensei

Jiwaku beku sedingin salju
Hadir merupa arca di ruang kalbu
Menatap pilu pada kain ibuku
Yang sobek di sana sini direnggut para binatu
Binatu penyulam sentimentil agama
Yang begitu mudah menjahitkan lambang kafir di setiap kerahnya

Ibuku menangis disebut kafir
Menangisi kebodohan para penyulam fakir
Yang miskin nurani miskin akhlak budi
Hanya memikirkan kebenaran sendiri
Dan melupakan inti kemanusiaan yang hakiki
Para penyulam tak punya rasa iba
Kebenaran hanya mutlak terpatri di satu gaun saja
Gaun terindah bagai kilau gaun bidadari
Yang katanya melebihi keindahan gaun bunda sendiri

Oh penyulamku hanya egois di busuk hati
Menambahkan titik-titik kemiskinan nurani di setiap sisi
Lihat kain pusaka ibuku kini compang camping tercabik intoleransi
Harga diri pun terlecehkan jarum-jarum keji
para penyulam bertopeng kitab suci

#Batam,  071017

#KitabAnginSemilir

#PuisiMenyayatHati

BERSYUKUR DI AMBANG SENJA

 BERSYUKUR DI AMBANG SENJA Karya: Po Tan / Kakashi DSensei Seberat pelita memendam cahaya Kulipat senja dalam mendung di mata Beringkuk leti...