Rabu, 21 November 2018

KEBENARAN DI SEKEPING KACA

KEBENARAN DI SEKEPING KACA

Karya : 🐼 Panda Po Tan

Inilah kisah seorang pencari kebenaran
Yang berjalan menyusuri pelosok bumi
Untuk mencari hakikat kebenaran yang sejati

Sesampainya di hutan ia bertanya
Tuhan, apakah engkau beragama Kristen
Lalu hutan berbicara
Bagaimana mungkin Tuhan beragama kristen
Bukankah Tuhan yang menciptakan agama Kristen

Sesampainya di sungai ia bertanya
Tuhan, apakah engkau beragama Islam
Lalu sungai berbicara
Bagaimana mungkin Tuhan beragama Islam
Justru Tuhan yang menciptakan agama Islam

Sesampainya di laut ia bertanya
Tuhan, apakah engkau beragama Hindu
Lalu laut berbicara
Bagaimana mungkin Tuhan beragama Hindu
Bukankah Tuhan yang menciptakan agama Hindu

Sesampainya di gunung ia bertanya
Tuhan, apakah engkau beragama Buddha
Lalu gunung berbicara
Bagaimana mungkin Tuhan beragama Buddha
Justru Tuhan yang menciptakan agama Buddha

Lalu pencari itu berkata pada dirinya
Kalau Tuhan saja tidak beragama
Lalu kenapa orang-orang di bumi ini
Saling menyombongkan agamanya
Dan mengaku agamanya yang paling benar

Lalu awan datang menjawab
Kebenaran itu seperti sebuah kaca di tangan Tuhan
Yang dijatuhkan pecah berkeping-keping
Dan setiap orang yang mendapatkan pecahannya
Merasa telah memiliki kebenaran yang utuh

Karena merasa kepingan itu dari Tuhan
Ia percaya keyakinannyalah yang paling benar
Sebab jika ia berkaca pada pecahan kaca itu
Dia tidak dapat melihat apa-apa pun juga
Selain dirinya sendiri

#Batam, Kepulauan Riau
111821

JALAN BERTEMU KEBENARAN

JALAN BERTEMU KEBENARAN

Karya: 🐼 Panda Po Tan

Seorang bertanya kepadaku, apakah agamamu, lalu angin membisikkan padaku, jawablah begini,

Aku bukanlah orang Kristen, aku bukanlah orang Hindu, aku bukanlah orang Islam, aku bukanlah orang Buddha,

Mari, keluarlah, keluar dari kotak-kotak yang menghalangimu, dan marilah kita membagi kasih paling murni, yang hanya melihat kemanusiaan, sebagai yang utama

Untuk apa kauhiasi jubahmu begitu indah, namun hatimu tidak tergerak, melihat manusia di sekitarmu yang menderita tak kauhiraukan, karena kaupikir ia tidak masuk dalam golongan kaummu?

Keluarlah dari pandangan sempitmu
Dan dengarkanlah ucapan nabi, bahwa ketika seseorang mendapatkan pencerahan tentang kebenaran, mulutnya akan terjahit, sehingga ia tidak dapat mengatakan kebenaran itu selain dari melakukannya dalam kegiatan sehari-harinya.

Semakin ia mengatakan apa kebenaran itu, semakin kebenaran itu akan lari daripadanya. Jadi, baiklah jika ia membantu menunjukkan jalan kepada orang lain, agar orang itu bertemu sendiri dengan sang kebenaran secara pribadi.

#Batam, Kepulauan Riau
111822

Selasa, 13 November 2018

PENANTIAN YANG TERHENTI


PENANTIAN YANG TERHENTI

Karya: 🐼 Panda Po Tan

Pada gigil paling hening
Aku menggambar liar badai
Pada aksara paling absurd
Tentang darah bunga yang menggelora
Yang seusai pesta di penghujung malam
Tlah menggugurkan mahkotanya
Pun bayangnya kini masih seharum melati
Yang hinggap pada tangkai padi
Lebih jernih dari gemiricik embun teratai
Lebih wangi dari dupa para pemuja pagi

Pada gigil paling hening
Aku berhenti mengejar mimpi
Segala arah angin dan pelangi
Tak memikat lagi

#Batam, Kepulauan Riau
111318

Jumat, 09 November 2018

CINTA DI RUMAH IBADAH

CINTA DI RUMAH IBADAH

Karya: 🐼 Panda Po Tan

Sedang aku berdiri di pinggir jalan, sambil mengamati gedung ibadah yang menjulang tinggi, memandang betapa megahnya rumah ibadah ini penuh cahaya kemewahan yang memancar bak matahari, aku bertanya-tanya apakah ada cinta disana dan apakah makna cinta itu.

Lalu mentari pagi berkata padaku, cinta itu seperti angin badai, ia membelaimu lalu menghempaskanmu hingga berkeping-keping.

Awan pagi menimbrung, bahwa cinta hanya untuk orang-orang yang berbaju bersih, bukan yang berhati bersih. Lihat mereka membeli bunga yang mahal namun memberikan satu sen saja buat pengemis yang mengangkat tangan.

Embun pagi ikut menimpali, cinta hanya untuk orang-orang yang datang dalam cahaya, yang terangnya setara mentari pagi, tiada tempat bagi yang gelap apalagi yang hitam.

Sedang aku memikirkan perkataan-perkataan itu, seekor pipit kecil tiba-tiba hinggap lalu bercuap tentang umat yang berbaju putih namun berhati hitam, dengan bangga mengumumkan besarnya sumbangan yang diberikan, namun sebenarnya berasal dari uang hasil kejahatan. Tentang umat miskin yang dipaksa menyumbangkan persembahan, namun di rumah anaknya menangis karena belum makan. Tentang bapak dan ibu yang memegang tangan anaknya yang sakit tanpa pengobatan sementara sang imam hanya memberikan kata-kata penghiburan sambil menyembunyikan dompetnya.

Belum hilang keterkejutanku saat mawar merah bercerita tentang umat yang masih hidup menderita, sedang  imamnya pergi bertamasya dan meng-upload perjalanannya dengan bangga. Tiada ia mengingat derita umatnya yang harus memeras keringat untuk makan barang sekali dua.

Oh, hatiku semakin hancur tatkala melati putih bercerita tentang satu keluarga yang rumahnya tiada berlampu sedangkan rumah ibadah secerah pelangi, tentang rumah-rumah yang hanya beralas tanah sedangkan gedung ibadah megah dengan batu cadas dan kayu cendana.

Lelah, aku membasuh wajahku sejenak pada sebuah telaga jernih, namun awan putih datang dari selatan dan utara, bercerita tentang satu keluarga yang harus jalan kaki berjam-jam lamanya untuk menuju rumah ibadah, sedang sang imam melewatinya dengan mobil mengkilap seolah tak mau tersentuh debu.

Oh, inikah cinta yang kucari keberadaannya di rumah ibadah,  seperti merak jingga yang ingin menjadi cahaya kecil padahal sayap-sayapnya telah patah. Hatiku semakin miris saat seorang anak yang menangis keras diusir keluar dari rumah ibadah, sedangkan kotbahnya yang lebih keras juga membuat orang-orang menangis mendengar kemunafikannya.

Awan jingga masih berusaha menutup tirai kesatria langit saat anggrek bulan dan kembang sedap malam ikutan bercerita, tentang seorang ibu yang mengadu betapa keras dan mengganggunya suara yang keluar dari speaker rumah ibadah, dan betapa emosinya umat di rumah ibadah itu lalu serentak menghakimi si ibu, kemudian menganiaya dan melempar ibu itu ke penjara.

Cinta di rumah ibadah
Batam, 101118
PuisiMenggugahJiwa

Kamis, 08 November 2018

JANJI ANGGOTA DEWAN

JANJI ANGGOTA DEWAN

Karya:
🐼 Panda Potan

Katamu singgasana dewan
Harus bersikap seperti pelayan
Yang melayani
Masyarakat dengan penuh empati

Katamu menjadi anggota dewan
Harus banyak turun ke bawah
Yang selalu kotor celananya
Karna tak duduk di kursi tetapi di tanah

Katamu istana dewan
Semua rakyat boleh datang
Meski tanpa alas kaki
Atau kemeja lusuh tanpa dasi

Tapi itu tak ada di sana
Semua berpakaian rapi
Tak seorangpun berani tanpa alas kaki
Meja kursi mewah
Dan rakyatmu duduk di bawah
Sedang kursimu begitu tinggi
Dengan jadwal padat penuh gengsi
Tiada waktu berbasa-basi
Selain lima tahun sekali
Dan setelah itu pergi
Tak teraba lagi

#Batam, Kepulauan Riau
081118

Senin, 05 November 2018

MINGGAT

MINGGAT

Karya :  🐼 Panda Potan

Kuingat sudah empat puluh tahun
Aku melihat angin meniduri malam
Menggigil kulit ini diterjang dingin
Juga ruang kamar ini
Dimana dia dan aku kini
Berpakaian kaca tembus pandang
Dan berbagi angan
Tentang indahnya masa depan
Lalu tertawa seperti setan
Terlupa juga jurang penghalang
Toh surga cuma nikmat semalam

Pagi-pagi
Kubaca berita seorang istri gantung diri
Sambil meninggalkan catatan
Yang basah oleh air mata anak-anaknya
Ah.. pasti ini cuma ilusi
Kataku sambil menghibur diri

Pagi masih menguap
Saat mobil kupacu secepat kilat
Sampai di rumah pintu tak terkunci
Kemana hingar-bingar suara anak-anak?
Kini sepi berpacaran dengan sunyi
Di atas meja
Kutemui tergeletak sepucuk surat
Tiba-tiba jantungku tercekat
Kau telah minggat

#Batam, Kepulauan Riau
061118

Sabtu, 03 November 2018

SADARLAH DIK

SADARLAH DIK

Karya: Panda Potan

#pati

Suatu hari dik
Kamu akan tahu
Makna dari hidup bersama
Melebihi janji slalu berdua

Suatu nanti dik
Kamu kan mengerti
Hari-hari cepat berganti
Sebentar saja tlah pergi

Suatu kelak dik
Kamu kan merasa
Apa yang kini kaupunya
Adalah harta paling berharga

Suatu masa dik
Kau kan sadar
Untuk semua yang kautebar
Tiada kebanggaan selain sesal

#Batam, Kepulauan Riau
041118

Sabtu, 27 Oktober 2018

WANITA PEMAKAN BELATUNG

WANITA PEMAKAN BELATUNG

Karya: Panda Potan

Sekumpul bentuk meliuk-liuk
Di atas piring sebagai lauk
Liur menetes menyambar ingin
Pancaran mata mengumbar dingin

Tiada jijik saat mengunyah
Pahit busuk tak lagi terasa
Menukar jiwa memuja arwah
Mengasah ilmu sakti sempurna

Komat-kamit merapal mantra
Dendam memuncak akal menyiksa
Paku rambut boneka dipuja
Semakin tergoda meraup harta

Kuku jari semakin panjang
Api benci semakin tajam
Boneka ditusuk berulang kali
Aroma busuk menutup hati

Tawa merebak kuduk merinding
Lalu berganti tangisan nyaring
Demi ritual ilmu pesugihan
Darah dan daging rela terkorban

Tiada sesal raut di wajah
Asalkan harta terus ditambah
Ibu kandung tega ditumbal
Perih tersayat hingga meninggal

Nyawa-nyawa terus melayang
Anak tenggelam suami tabrakan
Genangan darah tak buatmu lega
Pun air mata tak buatmu jera

Wahai wanita pemakan belatung
Pengikut sesat para jelangkung
Terkutuk raga menghamba dajjal
Bermandi darah sewaktu ajal

#Batam, 101827

Sabtu, 20 Oktober 2018

JERITAN SYAIR BERDARAH

JERITAN SYAIR BERDARAH

Karya: Panda Potan

Kami tuliskan isi hati
Pada kertas bekas pembungkus nasi
Yang terserak di tempat sampah
Tempat dimana anak-anak Indonesia
Bermain dengan belatung
Dan berlari di atas pecahan kaca
Tanpa alas kaki
Ataupun topi yang melindungi
Dari sengatan panas matahari

Matahari tlah memberikan apinya di mata kami
Untuk membakar ketidakadilan
Mengapa tiba-tiba kamu ketakutan?
Takut hari-harimu tak tenang
Tidurmu gelisah
Kena duri jeritan kami
Yang tersembul dari bawah kasur mewahmu
Dan selimut tebalmu
Kamu marah
Resah
Kasak-kusuk kemana-mana
Mencurangi segala cara
Untuk membungkam jeritan

Kami melihat sejuta alasan
Dibalik pembelokkan
Kotak suara
Panji-panji otorita
Surat kaleng
Coretan dinding
Saluran kritik
Senada bunyi jangkrik
Yang dikebiri

Dan mulut kami hanya boleh
Menyampaikan secuil aspirasi
Lewat jalur resmi
Yang tiada menghasilkan apa-apa
Selain kotoran pada telinga
Kritik kami bagimu
Hanyalah bukti
Pemberontakan kaum urban
Kaum pecundang
Yang terbuang
Yang harus segera dibekap
Atau dibungkam
Dengan gada besi
Atau setumpuk uang

Kami tuliskan uneg-uneg ini
Demi segala keluh kesah
Demi warisan nenek moyang
Jeritan syair-syair berdarah
Pada dinding-dinding trotoar
Di bawah kolong-kolong jembatan
Dimana anak-anak Indonesia
Harus meminum cairan limbah
Dan makan sisa-sisa sampah

Katamu tak ada anggaran
Sementara korupsi kau jadikan lahan
Lalu kau tunjuk kami yang salah
Tentang surat yang tak lengkap dan tidak sah
Tentang sertifikat yang mustahil kami dapatkan
Karena sejak awal kami tak punya kemampuan
Untuk mengurus syarat ini itu
Sedang kau menutup mata
Pura-pura tak melihat tak mendengar
Kau perlakukan bagai hukum rimba
Yang cacat dan tak berguna
Akan terbuang dan terlupa

Namun kami takkan pernah lupa
Penderitaan kami adalah tulisan berjalan
Tentang hidup yang kian terjepit
Di bawah aturan penguasa yang morat marit
Di antara roda-roda kendaraan mewah
Yang menggilas semua teriakan kami
Pada jalan-jalan aspal yang berdebu
Yang bunyi musik dan klaksonnya
Tlah menulikan telingamu
Dan menghentikan airmatamu

#Batam, 101418

Senin, 24 September 2018

IKHLAS MENEPIS RAYU

IKHLAS MENEPIS RAYU

Karya: KakashiDSensei

Tidak tidak kataku

Aku takkan menyekap waktu
Untuk bisa terus bersamamu
Meski segala ingatan tentangmu
Mengkudeta seluruh nadi darahku

Hidup ini terlalu berharga
Untuk diisi dengan nestapa
Demi bahagiamu aku rela
Melepasmu tanpa airmata

Tidak tidak kataku

Untuk melupakanmu
Aku tak perlu mendandani waktu
Dengan seribu wajah menipu

#Batam, 091820

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

Minggu, 16 September 2018

PETI CINTA SERATUS PURNAMA DALAM RINAI AKSARA YANG TERLUKA

PETI CINTA SERATUS PURNAMA
DALAM RINAI AKSARA YANG TERLUKA

Karya: Awan Mendung / Kakashi DSensei

Malam masih tertidur lelap saat
Kudiam bersimpuh bagai mayat
Sedang peluhku melukis sungai
Dari kanvas keningku yang merinai

Gamang hatiku merapal rakaat
Tercoret namamu dalam isyarat
Tak henti doa mendaras keluar
Dari tirai bibirku yang bergetar

Memutar kembali semua kenangan
Kala kita bersama menaiki awan
Sambil menikmati sgala keindahan
Memandu hati bertaut tangan

Aku hampir menjadi dewa saat itu
Sebelum langit tiba-tiba runtuh
Terkejut melihat dirimu tlah jauh
Entah sejak kapan kau terjatuh

Kulihat tanganmu melambai sebelum
Angin bengis membawamu kabur
Masih kulihat bibirmu tersenyum
Sebelum akhirnya lelap tertidur

Tidak-tidak teriakku
Kita sudah lama melukis mega
Jangan tinggalkan salju di dadaku
Aku tak sanggup mencairkannya

Seratus purnama telah berlalu
Saat kau pergi untuk selamanya
Getar bibirku mencium peti cintamu
Dalam rinai aksara yang terluka

#Batam, 091718

Note:
Untukmu sayangku
yang terbaring dalam
peti cinta 100 purnama

#KitabAnginSemilir

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

#PengelanaSenduDariTanahMelayu




Sabtu, 08 September 2018

SENDIRI HINGGA AKHIR

SENDIRI HINGGA AKHIR

Karya : KakashiDeSensei

Malam semakin menanjak
Saat hujan mulai merapal sajak
Sajak tentang anak perawan
Yang berduka karena kehilangan
Kehilangan mutiara nan cemerlang
Yang dulu pernah jadi kebanggaan
Hingga terjadi satu kesalahan
Yang mentahbiskan gaun perpisahan

Pagi semakin memarut getir
Saat embun mulai merapal syair
Tentang hari-hari tanpa penyair
Yang menghanyutkan diksi di atas air
Membakar mantera penukar takdir
Sepanjang pantai hingga pesisir
Bersumpah janji perih di bibir
Berkaul suci sendiri hingga akhir

#Batam, 090918

#KitabSemilirAngin

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

#PenyairSenduDariTanahMelayu

Sabtu, 01 September 2018

BERBOHONGLAH SAYANG UNTUK MALAM INI SAJA

BERBOHONGLAH SAYANG UNTUK MALAM INI SAJA

Karya: KakashiDSensei

Berbohonglah sayang untuk malam ini saja
Katakanlah bahwa esok masih ada untuk kita
Meski kita sama-sama tahu itu tak benar
Tutupi saja telinga seolah-olah tak mendengar

Biarlah netra ini terbuai dalam mimpi-mimpi indah
Meski setiap sudutnya mengalirkan tetes-tetes barah
Genggam erat tangan ini dan berjanjilah
Katakanlah kita adalah sejoli untuk selamanya

Berdustalah tentang matahari yang tak pernah sembunyi
Dan gaun indah rembulan yang selalu menebar iri
Tentang bintang-bintang di langit yang tertawa riang
Hingga kita terbuai melupa akan perih perpisahan

Lepaskanlah malam ini sayang untuk selamanya
Riaslah wajah indahmu dan tersenyumlah
Jangan ratapi perpisahan ini dengan airmata
Yakinlah bahwa esok kau dan dia kan jelang bahagia

#Batam, 081831

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

#KitabSemilirAngin

#PengelanaSenduDariTanahMelayu

Selasa, 28 Agustus 2018

PILU BERBALUT SENDU

PILU BERBALUT SENDU

Karya : KakashiDSensei

Apalagi yang kauharapkan
Cahayaku sudah redup
Dan pelitaku sudah padam
Setiap hari hanya menunduk
Menanti pagi menutup malam

Daku lalai di waktu genang
Beta lengah di waktu kembang
Laku hidupku sungguh tak patut
Miskin ilmu pun buta huruf

Apalagi yang bisa kuberikan
Tak punya kuasa tak punya warisan
Pun kepalaku sudah meranggas
Daun-daunnya tlah kuning lepas

Apalagi yang bisa kuajarkan
selain pilu berbalut sendu
Dari palung kepedihan yang mendalam
Dan samudra kepahitan yang membiru

#Batam, 081828

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

#KitabAnginSemilir

#PengelanaSenduDariTanahMelayu

Sabtu, 18 Agustus 2018

KASIH TAK SAMPAI

KASIH TAK SAMPAI

Karya: KakashiDSensei

Ombak yang keluar dari bibirmu
Menerjang sekuat gempa semeru
Tak ada lagi karang pelindung
Hanya tepian lara yang tak berujung

Gelombang sesak menerpa dada
Rasa tercampak mendera jiwa
Bingkai diriku kini tlah retak
Bercerai rindu di cermin jejak

Ajal tersangkut di tebing malam
Perih bertaut gering menikam
Terbuai lembut jari impian
Mengurai kusut tali harapan

Kini hidup mengukir sesal
Sesal berbalut getir mengental
Memuja rasa meraih rampai
Apalah daya kasih tak sampai

#Batam, 081718

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

#KitabAnginSemilir

#PengelanaSenduDariTanahMelayu

Sabtu, 11 Agustus 2018

KERINDUAN BERPAYUNG KERAGUAN

KERINDUAN BERPAYUNG KERAGUAN

Karya: #KakashiDSensei

Masih seperti kemarin
Segala harap yang kugantung di awan
Jatuh berderai ditiup angin
Dalam kehancuran dan penyesalan

Semakin diriku menggapaimu
Semakin diriku tertinggal jauh
Kudambakan hadirmu slalu di sisi
Namun langit tak jua merestui

Kenapa juga jantung ini slalu berdebar
Setiap jariku menyentuh gambar
Relief senyummu di dinding kamar
Bagai menelan gula yang hambar

Aku pecah berkeping
Gagal menyejuki rindu yang kering
Anganku berusaha menggapai ingin
Namun nyata menepis segala mungkin

#Batam, 081118

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

#KitabAnginSemilir





Minggu, 05 Agustus 2018

PEMBERONTAKAN MELAWAN SI RAJA HUTAN

PEMBERONTAKAN MELAWAN SI RAJA HUTAN

Karya: #KakashiDSensei

Tiga ekor serigala mengepung raja hutan
Namun harimau tua itu mencoba terus bertahan
Meski sekujur tubuhnya penuh luka gigitan
Dan darah terus menetes dari kulitnya yang tertikam

Harimau si raja hutan melawan sekuat tenaga
Namun tiga serigala licik luar biasa
Serigala-serigala muda ikut dikerahkan
Seribu serigala mengeroyok penuh kemarahan

Sang raja hutan semakin kepayahan
Kaki-kakinya tak lagi mampu menahan
Roboh tubuhnya dengan nafas kelelahan
Hanya doa di bibirnya berpasrah kepada Tuhan

Ratu serigala tersenyum penuh kemenangan
Berdiri pongah di halaman sambil mengumumkan
Matilah kau harimau tua segala hina
Biar kugantikan dirimu sebagai raja
Jabatan yang selama ini memang aku damba

Dengarlah dengar hai seluruh hewan-hewan
Mulai hari ini akulah si raja hutan
Ratu serigala segala kelicikan
Mari kita berpesta hingga seratus purnama
Datanglah suka-suka dan pergilah bila-bila
Pengatur disiplin yang dulu kini telah tiada
Sekarang kalian bebas melakukan apa saja
Yang penting mendukung aku sebagai penguasa

#Batam, 050818

#CoretanPuisiDiLangitBerawan
#KitabSemilirAngin

Jumat, 03 Agustus 2018

KEMENANGAN BESAR ULAR ULAR BERBISA

KEMENANGAN BESAR ULAR-ULAR BERBISA

Karya: KakashiDSensei

Wajah-wajah nampak sumingrah
Tersenyum penuh kemenangan
Setelah berhasil menyingkirkan batu penghalang
Dengan mengerahkan bebal-bebal yang paling menawan

Kemenangan yang sangat besar
Sebab setelah hari ini
Mereka akan terus berpesta
Datang suka-suka kerja suka-suka
Aturan disiplin dikencinginya
Menunggangi pundak orang-orang yang slalu dipermainkannya
Untuk memuaskan nafsunya

Ooo..seribu setan ikut tertawa senang
Hari ini batu besar tlah disingkirkan
Besok gunung yang tinggi pun bisa mereka ratakan
Dengan cara yang sama seperti menyingkirkan batu
Mengerahkan bebal-bebal yang lebih dari satu
Meski harus mengorbankan nurani yang sudah membatu

Ooo... hati mereka sudah sepahit empedu
Namun di lidahnya terasa semanis madu
Lihat semua orang kini dipandangnya hina
Sebab merasa semua dapat ditundukkan dengan mulut berbisa

#Batam, 030818

Kamis, 02 Agustus 2018

PENGAMAT GENIT DARI BALIK PARIT

PENGAMAT GENIT DARI BALIK PARIT

Karya: #KakashiDSensei

Semut-semut beriring
Saling bantu membantu
Satu makanan terjatuh
Empat ratus semut menyerbu

Aku juga penemu
Menemukan cinta yang tercecer
Namun tak pernah kuduga
Jalan akalku jadi bergeser

Tidak..tidak!
Aku takkan mengeroyok temuanku
Seperti semut-semut tadi
Meski aku tak mampu mengangkutnya sendirian
Aku ikhlas untuk melepaskan

Tahu apa sang waktu tentang kesetiaan?
Sekarang cintaku tinggal tulang belulang
Mata-mata genit dari segala parit mengamatiku
Tidak, tidak! Aku tak mau dirayu

#Batam, 020818

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

Selasa, 31 Juli 2018

KEPADA PENUSUK BERHATI BUTA

KEPADA PENUSUK BERHATI BUTA

Karya: #KakashiDSensei

Penusuk!
Sudah berapa kali kau menusukku
dengan penuh kebencian
Terlalu banyak
Entah berapa banyak lubang-lubang di
hati ini yang dipaksa terkoyak

Segala bunga dan bintang yang kuberikan
Kaucampakkan tanpa menolehkan wajah
Segala usaha mendinginkan api di hatimu
Hanya menambah besar kebencianmu

Aku tak pernah membencimu
Satu kalipun tidak!
Tapi bisikan-bisikan kotor di telingamu
Membuatmu tak bisa berpikir akan kebenaran

Tusuklah diriku berapa kali lagi yang kaumau!
Hingga bilik-bilik di jantung ini
tak mampu berdenyut lagi
Toh sudah terlampau banyak dusta yang kaudengar di telingamu
Hingga kauterus saja membenciku dan bukan yang lain

#Batam, 071831

#CoretanPuisiDiLangitBerawan
#KelanaSenduDariTanahMelayu
#KitabAnginSemilir

Sabtu, 28 Juli 2018

DARI ATAS PELANGI AKU MENANTI

DARI ATAS PELANGI AKU MENANTI

Karya: #KakashiDSensei

Begini saja
Kau ubah segala sifatmu kawan
Yang menghadap kutub pemberi sogok
Agar hidupmu lepas dari cengkraman
Dan jalanmu tak terus berkelok

Awan gelap bertemu awan putih
Hanya menghasilkan air mata
Yang menyemai badai di tanah rekah
Namun setelah semuanya binasa
Kan ada pelangi yang indah di angkasa

Namun kau bukan pelangi itu
Sebab hatimu sekeras batu
Bertobatlah
Singkirkan iblis pembisik dusta
Yang membakar hubungan kita
Mengipasimu di jalan kehancuran

Dan di atas pelangi ini
Aku menanti mu kembali

#Batam, 071827

#CoretanPuisiDiLangitBerawan
#PengelanaSenduDariTanahMelayu

Senin, 23 Juli 2018

HADIAH KESELAMATAN DARI JANJI PENEBUSAN

HADIAH KESELAMATAN DARI JANJI PENEBUSAN

Karya:  #KakashiDSensei

Aku,  orang yang terjun ke dalam kancah pertempuran
Yang berjalan melalui puing-puing kehancuran
Merangkak keluar dari lubang-lubang api
Bergelut guling dari kepungan asap

Pecahan batu melukaiku di sana-sini
Seluruh tubuhku tergambar luka goresan
Darah bercucuran tak lagi kuhiraukan
Hanya marah dan perih pada keadaan
Pada kelaliman yang merenggut segala harapan

Namun aku masih perkasa
Dengan langkah pasti kuseret segala luka
Meski darahku menjadi sungai yang memanjang
Tatapku lurus ke depan laksana elang
Setiap musuh yang mengejarku akan tertikam
Gesitku mengelak seperti rajawali
Kukuku mencakar ke kanan dan ke kiri

Kudengar tulang belulang bercerita
Tentang mayat-mayat yang hilang di medan laga
Aku tak bergeming juga tak peduli
Arah tujuanku terang berpelita janji
Janji yang membuatku yakin melangkah pasti
Mengoyak tirai malam dengan mata berapi

Di depanku sang berjubah memegang pelita
Pada dahinya tertulis sebuah nama
Nama yang diberikan padaku saat turun ke dunia
Penebusan yang kunanti kini tlah tiba
Sambil memelukku dengan kuat ia berkata
Mari anakku genggam erat tanganku
Di sini takkan kautemui lagi segala sendu
Dan mahkotamu di sini adalah hadiah dari taatmu

#Batam, 071823
#CoretanPuisiDiLangitBerawan
#PengelanaSenduDariTanahMelayu

Senin, 16 Juli 2018

KUBURAN HATI

KUBURAN HATI

Karya: #KakashiDSensei

Ini malam kenapa sunyi sekali
Hati di sekelilingku bunuh diri
Darah di dinding telah membeku
Di luar, hujan dan guntur saling beradu

Berlalu sudah satu purnama
Ketika masa memburu penista
Kini saat bocah-bocah berbicara lapar
Semua telinga tiba-tiba tak bisa mendengar

Di sawah, petaniku tinggal sebatang kayu
Yang menancap di hati penyair sendu
Seluruh tanah kini gersang merekah
Dalam aksara yang tiada berbuah

Seorang pengemis menyodorkan tangan
Namun iba tiba-tiba ikut menghilang
Berganti rambu di papan tulisan
Dilarang memberi para gelandangan

#Batam, 071718

#CoretanPuisiDiLangitBerawan
#KitabAnginSemilir
#PenyairSenduDariTanahMelayu

Jumat, 13 Juli 2018

YANG TERLUKA DAN YANG PATAH

YANG TERLUKA DAN YANG PATAH

Karya: #KakashiDSensei

Pagi masih menguap memeluk dingin
Dan mentari mulai menggulung fajar
Namun embun di matamu masih menetes deras
Kautampung titik-titik air di lesung pipimu

Kerutan panjang di dahimu yang lebar
Melukiskan perjalanan yang begitu melelahkan
Baris-baris kekecewaan tersulam di sepanjang alismu
Kaukumpulkan semua luka yang mengalir di kantung matamu

Ah..dingin ini mengigir ruang jiwaku
Aku mematung wajahku membeku
Sambil bersiap dalam niat dan tekad bulat
Jika kau datang aku kan melepas segala ikatan
Dan memulai kisah baru tanpa haru

Tiba-tiba kau menjerit sendiri
Sedang diriku tercekik tangismu
Jariku coba bergerak sendiri menyentuh pipimu
Namun samar-samar dirimu menghilang di balik waktu

#Batam, 071318

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

#KitabSemilirAngin

Kamis, 12 Juli 2018

SEDINGIN JERUJI TAKDIR

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

SEDINGIN JERUJI TAKDIR

Karya: #KakashiDSensei

Ini minggu ke berapa aku tak ingat lagi
Batu di sekelilingku sudah beku
Sedingin tanah tempatku berbaring

Di luar,  hujan menari seperti  mabuk
Awan-awan asik berfoto
Dan berdansa dengan riuh
Dalam alunan bunyi gemuruh

Kulihat ibuku tidur dengan tersedu
Sambil mendekap foto bapak
Yang kini mendekap di balik jeruji
Kala berjuang mencari sesuap nasi
Bapak mesti rela menjadi kuli
Dari toke kayu pengerat rakus
Pohon-pohon sekarat jadi tali penjerat
Dibohongi
Bapak terjerumus tanpa dapat membela diri

Kuingat dulu pernah bapak berkata
Nak,  besar nanti kamu harus jadi tentara
Biar bisa menjadi pahlawan
Dan menjadi orang yang berguna

Aku hanya mengangguk
Sambil terus menerus terbatuk
Mataku nanar memandang dinding kamar

Ini kali ke berapa aku tak ingat lagi
Kulitku beku sedingin langitku
Bapak,  maafkan aku
Ini hari mungkin malam terakhirku

#Batam,  020718

#PuisiMenggugahJiwa
#PenyairSenduDariTanahMelayu

PENYULAM NURANI KEJI BERTOPENG KITAB SUCI

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

PENYULAM NURANI KEJI BERTOPENG KITAB SUCI

Karya: #KakashiDSensei

Jiwaku beku sedingin salju
Hadir merupa arca di ruang kalbu
Menatap pilu pada kain ibuku
Yang sobek di sana sini direnggut para binatu
Binatu penyulam sentimentil agama
Yang begitu mudah menjahitkan lambang kafir di setiap kerahnya

Ibuku menangis disebut kafir
Menangisi kebodohan para penyulam fakir
Yang miskin nurani miskin akhlak budi
Hanya memikirkan kebenaran sendiri
Dan melupakan inti kemanusiaan yang hakiki
Para penyulam tak punya rasa iba
Kebenaran hanya mutlak terpatri di satu gaun saja
Gaun terindah bagai kilau gaun bidadari
Yang katanya melebihi keindahan gaun bunda sendiri

Oh penyulamku hanya egois di busuk hati
Menambahkan titik-titik kemiskinan nurani di setiap sisi
Lihat kain pusaka ibuku kini compang camping tercabik intoleransi
Harga diri pun terlecehkan jarum-jarum keji
para penyulam bertopeng kitab suci

#Batam,  071017

#KitabAnginSemilir

#PuisiMenyayatHati

Rabu, 23 Mei 2018

WILATA WILOPA WIRATI YATI

WILATA WILOPA WIRATI YATI

Karya : #KakashiDSensei

Apa lagi yang kuharapkan
Tentang hidup yang tujuhpuluh tahun
atau delapanpuluh tahun jika tahan
yang kebanggaannya adalah kesukaran
dan mahkotanya adalah kesengsaraan

Hari-hariku seperti daun kering
dan pergiku berlalu begitu cepat
Tlah kusadari hakikat hidup
Memuja sang khalik tanpa merutuk

Kini jiwaku menghitung hari
Menuntun hati bijak berbudi
Wilata wilopa wirati yati
Menutup nafsu mencuci diri

Kulukis wajah di rona senja
Merangkai doa mengurai dosa
Menyusul jejak kaki sang Agra
Untuk mencari Tirta Amerta

#Batam, 051819

#KitabSemilirAngin
#PuisiMenggugahJiwa

Tirta Amerta : air hidup abadi
Agra : paling tinggi
Wilata: ratapan
Wilopa: menjadi sadar
Wirati: mengendalikan nafsu
Yati: berhasil suci

BOJA KRAMA RANEH SATYA

BOJA KRAMA RANEH SATYA

Karya: #KakashiDSensei

Seperti yang telah kuduga
Kaudatang kembali hanya karena
Ada yang kauinginkan dari diriku
Untuk memuaskan keegoisanmu

Kaucari diriku saat kaubutuh
Namun tetap saja kaumengeluh
Begitu saja terus seakan-akan
Diriku hanyalah sebuah mainan

Berpapasan tiada bersapa
Pandangan datar macam tak suka
Namun saat dirimu mendapat masalah
Kaubegitu pandai mengubah wajah

Lembut suaramu membuai jiwaku
Namun dibelakang kauhinakan
Menyumpahiku saat bersama temanmu
Mengingkari diriku demi makan gratisan

Boja Krama Raneh Satya
Gila harta membuatmu buta
Saat susah kau datang merayu
Saat senang kau pergi dan berlalu

#Batam, 051823

Boja Krama: senang makan minum
Raneh Satya: tidak setia

#PuisiMenggugahJiwa
#KitabSemilirAngin

Rabu, 09 Mei 2018

AJAP SIRNA PASRAH KARMA

#CoretanPuisiDiLangitBerawan
#PenyairSenduDariTanahMelayu

AJAP SIRNA PASRAH KARMA

Karangan : #KakashiDSensei

alun cantya kraman darana
tarpana amba dhumateng sinten
kapang puniki lanjo katalika
pripun puniki kedeh phendem

jiwa hening amben cata 
panji angkara gepak kramakala
ranten pati miluta mangarep
lantera kepriye dados padhem

pakenira naja juluk amba acarya
amba puniki gudu ratna gudu abinawa
pegat urip ratap karma
pindha rasa jagat jalaga

#Batam,050918

Acarya: guru
Ratna: permata
Abinawa: terpuji
jalaga : debu

-----------------------------------

HILANG HARAPAN BERPASRAH KARMA

Karya : #KakashiDSensei

Gelombang mukti meronta di dada
Kepada siapa aku harus bertanya
Ini rindu datang dan pergi
Bagaimana bisa diriku sembunyi

Sepi jiwaku mencekik hati
Berkibar dendam di pekat malam
Ajal menanti merayu pergi
Akankah lentera ini kan padam

Jangan kaupanggil aku acarya
Aku bukan ratna bukan pula abinawa
Hidupku hanya meratap karma
Merasa seperti jelaga di dunia

#Batam,050918

Sabtu, 05 Mei 2018

TAHTA KANDILKU REMANG BERBAYANG

TAHTA KANDILKU REMANG BERBAYANG

Karya : #KakashiDSensei

Jangan iri padaku, Cungkring
Jangan ingini cahayaku
Toh sinarku seperti api tua di atas mega
Yang kelak pada saatnya padam dan sirna

Ingsun sudah puas dengan segala materi
Apa artinya bagiku bidadari atau mahadewi
Tak ada nikmat yang bisa membuatku tergoda
Apalagi kekuasaan atau kejayaan di dunia

Meski semua mata tertuju padaku
Ingsun hanyalah buah matang yang merayu
Namun akan segera menua dan melayu
Lalu jatuh membatu dan mengabu

Kini Ingsun sudah lelah, Cungkring
Saatnya lengser untuk bertapa
Ingsun bukanlah cahaya intan yang slalu abadi
Hanya pelita tua yang segera padam dan mati

#Batam, 030518

#KitabSemilirAngin
#PuisiMenggugahJiwa
#PenyairSenduDariTanahMelayu

Sabtu, 28 April 2018

UNTAIAN LARA BELENGGU CINTA

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

UNTAIAN LARA DIBELENGGU CINTA

Karya: #KakashiDSensei

Nyanyian angin membisu
Pada pudarnya sebuah harapan
Seribu doa terlantun
Dalam paronama bait hantaran

Lewat tulisan ini
Kucurahkan segala isi hati
Merangkai kata ungkapan jiwa
Yang tersirat di lara nada

Dengan secangkir doa
Yang slalu kuisi dengan deras air mata
Air mata pengharapan
Akan kehadiran dirimu
Secangkir doa kerinduan hati
Yang kusuguhkan hanya untukmu
Ya.. Hanya untukmu,  kekasihku

Dalam lukisan jiwa
Di bawah sinar cahaya kerinduan
Terlintas bayangan sejarah cinta
Sejarah cinta kita berdua
Yang mengalirkan riak-riak di mataku
Tentang perih kehilangan dirimu

#Batam, 041828

#PuisiMenggugahJiwa
#PenyairSenduDariTanahMelayu

Jumat, 13 April 2018

TEMBANG LUKA PRASASTI ASMARA

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

TEMBANG LUKA PRASASTI ASMARA

Karya : #KakashiDSensei

Aku pernah bersamamu disana
Menari riang arungi angkasa
Semua pekat rasa yang tertumpah
Menjelma ria saat bibir merekat sumpah

Sungguh indah memang
Saat bahagia menjadi kenang
Sebelum akhirnya hari itu datang
dan semua tawa berubah menjadi genang

Seketika waktu mengingkari temu
Benang-benang asapun menjadi ragu
Ketika cinta menjadi dingin
Idamkan adamu dan tak mau yang lain

Bukan karena apa atau siapa
Getir hati kini menyimpan luka
Meski kauingkari semua tentang
Semua kenang tak akan hilang

Aku takkan jadikan tangis
Sebagai alasan untuk mengemis
Semua tawa yang pernah ada
Biarlah menjadi prasasti asmara

#Batam, 041318

#KitabSemilirAngin
#PuisiMenggugahJiwa
#PenyairSenduDariTanahMelayu

Minggu, 08 April 2018

SYAIR-SYAIR BELATI DARI PELOSOK NEGERI

#CoretanPuisiDiLangitBerawan
#PenyairSenduDariTanahMelayu

SYAIR-SYAIR BELATI DARI PELOSOK NEGERI

Karya : KakashiDSensei

Engkau masih terus saja diam
Ketika lentik jari-jemari malam
Menghamparkan tirai-tirai mimpi
Membacakan syair-syair belati

Tak kauhirau langit-langit yang mengeluh
Tentang tangisan bayi di jelang subuh
Tentang rakyat yang bercucuran airmata
Melihat darah dagingnya teraniaya

Lihatlah rambut-rambut panjang bocah
Yang tersembul dari dalam tanah
Ketika tangan-tangan para durjana
Merampas paksa kehormatannya

Dimana hati dan kesadaranmu
Ketika tubuh-tubuh kurus ibu-ibu
Menyuapi anak mereka dengan lumpur
Di negeri tercinta yang katanya subur

Kaki-kaki kurus mereka menggigil
Saat menyerahkan raganya ke rumah bordil
Hanya sekedar untuk membeli beras
Pereda tangis bocah yang semakin keras

Tulang-tulangnya mengadu pada langit
Tentang hutang-hutang yang selalu membelit
Kaulah lagi yang seharusnya menentukan
Arti semua pengorbanan dan penderitaan

#Batam, 040918

#KitabSemilirAngin
#PuisiMenggugahJiwa

Selasa, 03 April 2018

TERNYATA MENGAGUNGKAN CINTA, HARUS KUTEBUS DENGAN AIRMATA

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

TERNYATA MENGAGUNGKAN CINTA,
HARUS KUTEBUS DENGAN AIRMATA

Karya : #KakashiDSensei

Ibu maafkanlah aku
Yang tak mau mendengar nasehatmu
Kututupi telingaku berpaling dan berlalu
Dengan api menyala membara di dadaku

Aku terlalu yakin kali ini
Rasa ini pasti akan abadi
Mengapa jua tiada kaurestui
Keinginan hati yang tulus suci

Namun fajar slalu mengganti fajar
Kebohongan itu akhirnya terbongkar
Semua sumpah dan janji kini tlah ingkar
Tinggal cerita manis yang kini terbakar

Setiap hari perih menyiksa kalbu
Di atas luka lama tersayat luka baru
Semua yang dia minta telah kuberikan
Namun yang kuterima hanya kecurangan

Ternyata meninggikan cinta
Harus kubayar dengan airmata
Setiap malam hanya memandang langit
Berharap cahaya bintang membalut sakit

Ternyata mengagungkan cinta
Harus kutebus dengan duka lara
Biarlah kini kujalani kepedihan ini
Hingga api ini tak mampu menyala lagi

#Batam, 030418

#PuisiMenggugahJiwa

#PenyairSenduDariTanahMelayu

Senin, 02 April 2018

SEPASANG SENJA DI BALIK KACA

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

SEPASANG SENJA DI BALIK KACA

Karya: #KakashiDSensei

Empat mata berputar
Mencari serpihan yang terlontar
Tentang peristiwa yang pernah tergambar
Pada pecahan kaca di dinding kamar

Tiada lagi asa yang menyimpan rindu
Sebab jiwa ini lebih beku daripada salju
Dan dunia tak lagi memberikan tawa
Hanya cerca
Tentang laku sepasang tua
Yang berjalan terbungkuk di tepi sungai
Dalam hujan yang menyemai rinai
Yang akhirnya jatuh ke tanah
Membasahi lembah dan sawah
Menerima takdir dengan tabah
Untuk yang terakhir kalinya
Sebelum akhirnya sirna

Dan aku
Hanya berharap mentari
Menghangatkan tubuh ini
Dengan tatapanmu yang membakar
Dari pahit kehidupan yang mengakar
Membelit raga yang kini tlah rapuh
Di bening matamu aku berteduh

Dan kini telaga bening itu tlah kering
Saat keriput jarimu mengukir dinding
Dengan lukisan airmata
Tentang kenangan yang dulu ada
Tentang cerita yang terpenggal
Tentang cita-cita yang pernah gagal

Dua senja itu kita
Kini menyatu di balik kaca
Terpaku di dinding-dinding kayu tua

#Batam, 031830

#LangitBersyairBumiBerpantun

#PenyairSenduDariTanahMelayu

Kamis, 29 Maret 2018

PERCAYALAH ESOK HARI BUNGA SALJU KAN MEKAR

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

PERCAYALAH ESOK HARI BUNGA SALJU KAN MEKAR

Karya: #KakashiDSensei

Masih seperti kemarin
senja hanya menawarkan jingga
dan usapan lembut angin
untuk mengeringkan setiap luka

Dan aku hanya bisa
memandang bisu pada waktu
dengan pandangan yang tertutup
gunung salju yang menghalangi
dari dingin hatimu

Sudahi saja semua lara
yang kausekap dalam kalbu
Jangan lagi kausimpan duri
yang tiada memberikan apa-apa
selain perih yang menyiksa diri

Bukalah sedikit pintu hati
tuk mendengar senandung hujan
atau nyanyian merdu pelangi
yang membawa pengharapan
bahwa hari esok
bunga salju kan mekar
menghiasi jendela kamar

Dan aku
selalu berharap tanpa henti
bahwa suatu saat nanti
kau akan membiarkan diri ini
tuk memungut setiap tetesan beku
yang terjatuh dari kelopak matamu

#Batam, 031828

#PenyairSenduDariTanahMelayu

#LangitBersyairBumiBerpantun

Jumat, 23 Maret 2018

MENGAPA KAUNIKAHI MALAM DALAM GERIMIS

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

MENGAPA KAUNIKAHI MALAM DALAM GERIMIS

Karya : #KakashiDSensei

Mengapa jantungku menghentak miris
Melihat dirimu mengaduk lara
Kaunikahi malam dalam gerimis
Dengan untaian bulir embun di mata

Mengapa kausekap rindu pada api
Mendekap mimpi memeluk sepi
Sedang pagimu menggambar perih
Pada senyummu kausimpan rintih

Andai kau mau membuka hati
Takkan kaugenggam salju abadi
Yakinlah masih ada sejuta pelangi
Penghibur mendungmu di runtuk hari

#Batam, 031823

#PengelanaSenduDariTanahMelayu

Rabu, 14 Maret 2018

ADA PELANGI YANG INDAH SETELAH HUJAN

ADA PELANGI YANG INDAH SETELAH HUJAN

Karya : #KakashiDSensei

Pada guntur yang bergemuruh
Dan terik mentari yang mulai teduh
Cakrawala gelisah dirundung mendung
Dan terompet langit mulai bersenandung

Kan kucicipi setiap getir
yang tersaji di setiap rintik yang hadir
Kan kujilati setiap resah
yang terulur di setiap helai daun yang basah

Bukan untuk itu aku hadir di sini
Meratapi getir menyiksa diri
Pada keindahan badai yang datang menerpa
Aku ingin belajar menikmati luka

Aneka derita kan kuterima
Menempuh tabah setiap ujian
Sebab diriku selalu percaya
Ada pelangi yang indah setelah hujan

#Batam, 031318

Minggu, 11 Maret 2018

TERTIDUR DI BAYANG TEDUH SENYUMMU, AYAH

TERTIDUR DI BAYANG TEDUH SENYUMMU, AYAH

Karya: #KakashiDSensei

Ayah
Aku rindu
Pada sinar teduh matamu
Setiap kali mengenangmu
Linang mataku menggenang

Kursi itu
Ya, kursi itu
Kau masih saja duduk disitu
Menatapku lembut
Suara merdumu membelai jiwaku
Jangan nakal anakku
Katamu dalam rindu menyatu

Dan aku
Masih saja melanggar
Ocehanmu tak kudengar
Aku berlari lagi kesana sini
Sambil tertawa senang
Senang karena tak mau mendengarmu

Kini kurindu
Menatap sendu pada kursi itu
Sosokmu yang kini hanya bayang
Membekas dalam tetes-tetes air mata ini

Kubersujud di kursimu, Ayah
Kuraih tanganmu yang kini hanya cahaya
Kuciumi dan kubasahi
Dengan aliran sungai telaga mata ini
Bermimpi kaumenggandeng tanganku
Bermimpi kaumenggendongku dipunggungmu
Membelai mesra rambut ini
Hingga tertidur di lengan kekarmu

Kini baru kusadari
Betapa diri ini telah kehilanganmu
Betapa berharganya tiap detik bersamamu
Dan nasehatmu itu
Telah menjadi penerang jalan hidupku

Terima kasih, Ayah
Untuk menghadirkanku di dunia

#Batam, 021218

TAK SANGGUP DIPERMAINKAN

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

TAK SANGGUP DIPERMAINKAN

Karya: #KakashiDSensei

Kau tahu
Ingin kuiyakan semua permintaanmu
Apapun yang kauingini
Pasti kan kuberi
Tak ingin aku menolak pendapatmu
Apalagi menentangmu
Jika perlu
Seluruh isi dunia ini
Kan kurampasi hanya untukmu

Tapi entah kenapa
Aku tak bisa
Ada sesuatu tenaga
Yang keluar dari dalam dadaku
Yang menghalangi semua kehendakku
Merantai kakiku
Dan membungkam bibirku

Aku tak bisa menjelaskan apa itu
Tapi bisa merasakan mengapa
Diri ini sudah bosan disakiti
Diri ini sudah terlampau lelah
Untuk menjadi mainanmu
Segala pengorbananku selama ini
Tak kau hargai
Kau hanya senyum padaku
Saat kaubutuh sesuatu

Ingin sekali kukatakan padamu
Namun kau pasti akan membenciku
Aku ingin kau tahu
Betapa rindunya hati ini
Kau ada disana menjadi awan
Yang meneduhi dan memayungiku
Dan bukan hanya menjadi tiang api
Yang selalu berdiri menentangku

#Batam, 030918

#PuisiMenggugahJiwa

#NegeriGurindamLangitBersyairBumiBerpantun

Jumat, 02 Maret 2018

GELANG GELUNG DEWI GERING

#CoretanPuisiDiLangitBerawan
#PengelanaSenduDariTanahMelayu

GELANG GELUNG DEWI GERING

Karya: #KakashiDSensei

Lentik matamu melambai gemulai
Congkak lidahmu tergerai menjuntai
Bermacam gelang memasung kakimu
Aneka jembalang menggelung jiwamu

Komat kamit bibirmu mengidung
Aroma mengapit menyihir hidung
Hilang empati tercabik-cabik
Malang menanti beringas mencekik

Tawa girang kausimpan di peti
Bermimpi bahagia menjelma abadi
Namun hambar menggiring gusar
Duka menimpa gering menyambar

Kini senja mengurung rintang
Segala benda jadi penghalang
Pedih gering memeluk raga
Merintih nyaring mengutuk karma

Kulukis kisahmu dalam puisi
Menepis resah menyulam ilusi
Harta dan cinta hanyalah ujian
Tutup matamu jangan tertawan

#Batam, 021825

Kamus:
gering: sakit
gelung: sanggul
jembalang: hantu

SERANGGA-SERANGGA REFORMASI

#CoretanPuisiDiLangitBerawan
#PengelanaSenduDariTanahMelayu

SERANGGGA SERANGGA REFORMASI

Karya : #KakashiDSensei

Lihat serangga-serangga reformasi
Mengerubuti setiap kerak rezeki
Tak lagi kausisakan buat kami
Tak juga sampah yang telah basi

Lihat dirimu ada di seluruh negeri
Menjarah berjamaah hak milik kami
Warisan nenek moyangpun kau angkuti
Keindahan bumipun tak luput kaunodai

Wahai serangga-serangga reformasi
Masihkah kaumiliki hati nurani
Dengarkanlah rintihan anak cucu kami
Setiap hari menangis meminta nasi

Hentikanlah melukai ibu pertiwi
Kembalikan segala pusaka negeri
Jauhkanlah dirimu dari korupsi
Membasuh diri mencium sang ilahi

#Batam, 010318

#KitabSemilirAngin
#PuisiMenggugahJiwa
#NegeriGurindamLangitBersyairBumiBerpantun

WARISAN PUISI DI LANGIT BERAWAN

WARISAN PUISI DI LANGIT BERAWAN

Karya : #KakashiDSensei

Aku sudah mati, tuan
Tubuh ini tak lagi menyimpan nafas
Jangan berati kepergianku dengan tangisan
Biarkanlah diri ini tertidur pulas

Jika kamu membaca puisi ini, tuan
Ada rindu yang dalam di setiap goresan
Tentang harapan dan cita-cita seorang sastrawan
Yang hingga akhirnya tak pernah kesampaian

Aku mati muda, tuan
Namun warisan cita-citaku ini telah kutitipkan
Pada goresan dan coretan puisi di langit berawan
Untuk para generasi muda di masa depan

Ohh.. bunga itu untukku, tuan?
Terima kasih tuan masih memperhatikan
Taburkanlah bunga itu di atas nisan
Untuk kunikmati di setiap ayunan malam

#Batam, 020318

#KitabSemilirAngin
#PuisiMenggugahJiwa
#NegeriGurindamLangitBersyairBumiBerpantun
#PengelanaSenduDariTanahMelayu

Senin, 26 Februari 2018

BERTOBATLAH RIN

#CoretanPuisiDiLangitBerawan
#PengelanaSenduDariTanahMelayu

BERTOBATLAH RIN

Karya: #KakashiDSensei

Hari sudah petang, rin
Sudah waktunya untuk pulang
Semenjak pagi kausirami kering
Tiang umurmu semakin runcing

Janganlah lagi kauberati jiwa
Menggenggam peti menimbun harta
Hidup ini hanya sementara
Sesal tua tak lagi berguna

Ingat dirimu masihlah muda
Janganlah lagi menebar dosa
Masihlah banyak cara yang pantas
Jangan kaulirik jalan yang pintas

Lihat kayu-kayu mulai meranggas
Mati terbakar di musim panas
Mohonlah tobat pada yang di atas
Semoga rahmat datang membalas

#Batam, 021826

#PuisiMenggugahJiwa
#NegeriGurindamLangitBersyairBumiBerpantun

Sabtu, 24 Februari 2018

SEKUNTUM BUNGA DI REMANG SENJA

SEKUNTUM BUNGA DI REMANG SENJA

Karya : #KakashiDSensei

Mekarmu begitu indah mempesona
Merona merah di remang senja
Gemulai meliuk di jari bayu
Harum menarik merayu-rayu

Kunikmati indahmu setiap hari
Menghirup wangimu menyambut pagi
Namun kau tetap nyaman ditangkaimu
Menunggu malam datang merangkulmu

Lihat aneka kumbang merayapimu
Kaupun tertawa bersipu malu
Dada membusung senyumpun mengembang
Berangan kumbang membawamu terbang

Namun kumbang hanya memadu
Lalu terbang jauh meninggalkanmu
Hari-harimu kini menghitung waktu
Menimang rindu mengutuk layu

#Batam, 021824

Rabu, 21 Februari 2018

BERSABAR

#CoretanPuisiDiLangitBerawan
#KitabSemilirAngin

耐心

作家 #KakashiDSensei

窗外正风雪
火炉 点亮 房间
沉默像一只乌龟
感谢生命 学会耐心

-----------------------------

Nàixīn

Zuòjiā : #KakashiDSensei

chuāng wài zhèng fēng xuě
Huǒlú diǎn liàng fángjiān
Chénmò xiàng yī zhǐ wūguī
Gǎnxiè shēngmìng xuéhuì nàixīn

--------------------------------

BERSABAR

Karya : #KakashiDSensei

Salju menghampar di luar jendela
Kompor menyala di dalam kamar
Berdiam seperti kura-kura
Mensyukuri hidup mengasah sabar

#Batam. 021821
 
#PuisiMenggugahJiwa
 
--------------------------------

Sabtu, 17 Februari 2018

MAYAPADAMU MAYAPADA SEMU

MAYAPADAMU MAYAPADA SEMU

Karya: KakashiDSensei

Kauciptakan mayapada
Begitu sempurna
Kauberdiam didalamnya
Aneka tawa dan canda
Aneka buah dan bunga
Subur menggema dalam cinta

Bahkan pelangi
Juga bulan mentari
Tak ingin beranjak pergi
Menggoda dewa dewi yang iri

Tapi mengapakah
Airmatamu tak henti mengalir
Kausimpan duka pada tawa
Kaubuka kembali di kala senja

Ijinkanlah diriku
Membawamu keluar dari situ
Mayapadamu itu
Mayapada semu

Karya: KakashiDSensei

Batam, 021718

CoretanPuisiDiLangitBerawan

DI KOLAM MERINDUKANMU

#CoretanPuisiDiLangitBerawan
#PengelanaSenduDariTanahMelayu

池塘想念你  (DI KOLAM MERINDUKANMU)

Karya:   #KakashiDSensei

在花坛中绽放
如此美丽迷人的我的心
在池塘水面上
我看到你的反思

-----------
我的心一下子就长了
想念你甜美的笑容
我立即跳起来找到你
但那里没有你
--------------------------------------------------------------------------

(DI KOLAM MERINDUKANMU)

Chítáng Xiǎngniàn nǐ

Karya:   #KakashiDSensei

Zài huātán zhōng zhànfàng
Rúcǐ měilì mírén wǒ de xīn
Zài chítáng shuǐmiàn shàng
Wǒ kàn dào nǐ de fǎnsī
-----------
Wǒ de xīn yīxià zi jiù zhǎngle
Xiǎngniàn nǐ tiánměi de xiàoróng
Wǒ lìjí tiào qǐlái zhǎodào nǐ
Dàn nàlǐ méiyǒu nǐ
--------------------------------------------------------------------------

DI KOLAM MERINDUKANMU

Karya:   #KakashiDSensei

Bunga bersemi di halaman
Begitu indah menawan hatiku
Di permukaan air kolam
Kumelihat pantulan dirimu

Tiba-tiba hatiku rindu
Pada indah manis senyummu
Aku melompat hendak menggapaimu
Tapi disana tak ada dirimu

#Batam, 021618

#KitabSemilirAngin
#PuisiMenggugahJiwa
#EdisiValentine

Selasa, 06 Februari 2018

CINTAKU JATUH DI MUNGIL BOCAH KORBAN BENCANA

#CoretanPuisiDiLangitBerawan
#ValentineMenggugahJiwa

CINTAKU JATUH DI MUNGIL BOCAH KORBAN BENCANA

Karya : #KakashiDSensei

Di sebalik embun pagi
kutemukan bocah kecil berbaring
tangan mungilnya mendekap ulu hati
sayang... ia menjerit dalam hening

Luluh air telaga mataku berhamburan
bersama longsor yang menimbun harapan
harapan seorang bocah akan masa depannya yang cemerlang
sisakan duka dalam piring sarapan orangtuanya yang tak kunjung pulang

Ah... adakah tisue disini?
sebab banjir di pipi ini tak lagi ingin berhenti
menyeret semua salah dan benar dalam cacian hujan
menggeret kesadaranku yang kini semakin tenggelam

Sini nak, desahku pilu
Perlahan kuangkat sang bocah dengan hati ngilu
Kulingkarkan tangan mungilnya di leherku
Kukecup keningnya sambil berseru

Aku ada disini nak, bersamamu
Kan kujaga dirimu dalam denyut nadiku

#Batam, 020718

#KitabSemilirAngin
#PuisiMenggugahJiwa

Senin, 05 Februari 2018

BADAI DUKA SANG BENTARA CINTA

#CoretanPuisiDiLangitBerawan
#PengelanaSenduDariTanahMelayu

BADAI DUKA SANG BENTARA CINTA

Karya: #KakashiDSensei

Cahaya cintamu menekan ragu
Lembut kasihmu menawan kalbu
Rintih mengisak di riak pagi
Perih merebak mengoyak hari

Terang cahayamu menetak bahagia
Remang deritamu mencetak duka
Terjatuh egoku dari ketinggian asa
Mengaduh pilu di kedalaman jiwa

Suka dan ria kubawakan minumanmu
Aneka jamuan kuhidangkan di mejamu
Berharap beku mencair di kelam waktu
Berucap rindu di bibir malam nan syahdu

Tapi mengapa perih ini begitu pekat
Nestapa merintih begitu menyayat
Melihat sebatang cincin di lingkar jarimu
Memahat arang membara di ingkar janjimu

Gersang batinku di dingin ingin
Galau membadai di gering rasa
Ternyata bagimu diri ini tak lain
Hanyalah sebagai bentara cinta

#Batam, 020618

#KitabSemilirAngin
#PuisiMenggugahJiwa

RAPORT MERAH UNTUK PENGUASA

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

RAPORT MERAH UNTUK PENGUASA

Karya : #KakashiDSensei

Mana tol laut yang katanya
Bisa membuat harga menjadi murah
Sedang biaya impor apel dari luar negeri
Lebih murah dari ongkos kirim di negeri sendiri

Lihat betapa curangnya perusahaan ini
Menaikkan harga pertalite sesuka hati
Dan menghilangkan premium rakyat
Mendorong harga melambung membuat sekarat

Dengarlah iklan listrik untuk kaum marginal
Harganya naik dengan alasan tak masuk akal
Berdalih sudah dilepas ke pasar
Harganya selalu naik jauh dari dasar

Berapa lama lagi kaukutuk rakyat kecil
Kau tekan-tekan hingga kumal dan dekil
Kau injak-injak diri kami yang tak mampu membeli
Kau jadikan korban untuk menggapai kekayaan sendiri

Dan rakyat kecil pun menangis
Terkubur ucapan para penipu yang bengis
Dengan janji-janji sejahtera ala lintah darat
Kau buat negerimu semakin miskin dan melarat

#Batam, 020518

#PuisiMenggugahJiwa

Jumat, 02 Februari 2018

SEMUA TENTANGMU HANYALAH SEMU

#KitabSemilirAngin
#PenyairSenduDariTanahMelayu

SEMUA TENTANGMU HANYALAH SEMU

Karya: #KakashiDSensei

Terbangun aku
Dari buaian indah
Mengukir senyum
Pada rona sekuntum
Di bibir fajar
Jantungku berdebar

Selembar embun
Dingin mengalir
Meniti daun-daun
Jatuh
Menetes
Tess..

Jantungku terjatuh
Berdetak-detak
Trakk..
Patah
Hatiku

Melihat kau dan dia
Hanyut bersama daun
Mengalir bersama hujan
Jauhi bayangku
Hindari gapaiku
Yang tak mampu raihmu

Menggenggam angin
Tanganku meninju
Langit
Sasaran perihku
Pada embun
Dan awan mendung
Aku mengadu

Tlah kulakukan semua
Tlah kuberikan segala
Waktuku
Hatiku
Diriku
Terlambat menyadari
Arti semua mimpi
Tentang nyeri di hati
Tentang sayatan di nadi

Angan harapku
Mimpi-mimpiku
Bersamamu
Hanyalah semu

#Batam, 011721

#PuisiMenggugahJiwa

#CoretanPuisiDiLangitBerawan

Selasa, 30 Januari 2018

SEDIKIT SAJA

#KitabSemilirAngin
#PenyairSenduDariTanahMelayu

SEDIKIT SAJA

Karya: #KakashiDSensei

Sedikit waktu saja maka
Ada menjadi tiada

Sedikit jeda saja maka
Ria menjadi gila

Sedikit salah saja dan
Tawa menjadi luka

Sedikit khilaf maka
Merdeka jadi penjara

Sedikit pupuk dan
Kecil menjadi besar

Sedikit angin dan
Bara menjadi api

Sedikit ragu maka
Cinta jadi benci

Sedikit racun dan
Hidup jadi mati

Sedikit bumbu dan
Tawar jadi nikmat

Sedikit perekat maka
Jauh jadi dekat

Sedikit cahaya maka
Gelap jadi terang

Sedikit maaf dan
Duka jadi bahagia

Sedikit ilham dan
Kata menjadi syair

#Batam, 011218

#PuisiMenggugahJiwa
#CoretanPuisiDiLangitBerawan





BALADA SEORANG PENGENDARA MALAM

BALADA SEORANG PENGENDARA MALAM

Karya: #KakashiDSensei

Perlahan-lahan aku mulai menyadari
Warna gelap yang menyelubungi bumi ini
Tidaklah semenakutkan tajamnya belati
Yang ditusukkan berulangkali pada nadi

Atau gerimis senja yang menyayat
Dengan irisan tajam yang berkarat
Yang membuat malam enggan beranjak
Dari peraduannya yang telah retak

Kurasakan embun mulai teduhi raga
Dan sang pembawa cahaya
Telah memberikan yang lebih selain warna
Tentang segumpal kelam rasa
Yang menggugah setiap jiwa-jiwa nestapa
Menembus tembok-tembok pembatas
Dan menguras tiap lagu berlirik cemas

Dan aku masih disitu
Menjilati setiap dingin tanpa ragu
Menghirup segala harum dedaunan
Merajai setiap jalanan
Dan keluar dari balik tirai embun pagi
Sebagai pemenang yang sejati

#Batam, 011830

#PuisiMenggugahJiwa
#CoretanPuisiDiLangitBerawan
#PengelanaSenduDariTanahMelayu

Minggu, 28 Januari 2018

SEKUNTUM MELATI UNTUK PRATIWI

#CoretanPuisiDiLangitBerawan
#KitabSemilirAngin

SEKUNTUM MELATI  UNTUK PRATIWI

Karya : #KakashiDSensei

Sendirian diriku
Berdiri menentang waktu
Tak ragu
Meski tanpa teduhmu

Dan sapaan-sapaan manja
Pun kini tak terdengar jua
Hanya hening
Kokoh berdiri tak bergeming

Apakah kau sedang menertawaiku
Tanyaku pada angin yang berlalu
Biarlah, jawabku
Sebab cinta tak mesti harus bersatu
Dan keabadian cinta hanya milik dia
Yang rela untuk melepas segalanya

Ini bunga untukmu pratiwi
Lirihku entah untuk yang keberapa kali
Sambil memandang nisan yang berdebu
Yang papannya bertuliskan namamu

#Batam, 011829

#PenyairSenduDariTanahMelayu
#PuisiMenggugahJiwa

Jumat, 26 Januari 2018

KAU BUKA KEMBALI GENANGAN LUKA

#CoretanPuisiDiLangitBerawan
#PenyairSenduDariTanahMelayu

KAUBUKA KEMBALI GENANGAN LUKA

Karya : #KakashiDSensei

Bukankah dulu pernah kukatakan kepadamu
Tentang diriku dan masa laluku
Telah kuceritakan semua dengan jujur
Tentang kehidupanku yang dulu hancur

Masih kuingat kata terlontar dari bibirmu
Kau akan menerimaku apa adanya selalu
Betapa diri ini bahagia dan senang
Membawa hatiku terbang ke awang-awang

Tapi kenyataan jauh dari harapan
Semua kata manismu tak terbukti
Kau buka kembali semua kenangan
Yang telah terkubur dan kututupi

Mengapa kini kau datang sayang
Dengan penyesalan tentang kalimatmu
Sungguh apapun yang kaukatakan sekarang
Pintu hatiku telah tertutup bagimu

#Batam, 011826

#KitabSemilirAngin
#PuisiMenggugahJiwa

Kamis, 25 Januari 2018

MEMBACA RINDU DI SELUK ANGIN

#PenyairSenduDariTanahMelayu
#CoretanPuisiDiLangitBerawan

MEMBACA RINDU DI SELUK ANGIN

Karya : #KakashiDSensei

Jariku melukis mendung di raut senja
Adakah cinta datang mengobati derita
Lebih mudah bagiku mencipta seraut wajah
Daripada terus menunggu berbalut resah

Malam-malamku dihantui indah wajahmu
Kuingin kau hadir dalam gerah tidurku
Aku mencarimu hingga kaki ini tak lagi sanggup berjalan
Menatap suram hari-hariku dalam degup keraguan

Kutermenung menatap deras hujan sore ini
Berharap sosokmu datang meneduhi sepi
Seandainya rindumu memang untukku
Datanglah padaku dengan cintamu

Kurindukan wangi tubuhmu dalam angin semilir
Memandangi untaian kalimatmu yang terlompat dari bibir
Terlalu banyak kenangan yang kita simpan pada angin
Hingga aku terus memimpikanmu dan tak ada yang lain

#Batam, 011825

#KitabSemilirAngin
#PuisiMenggugahJiwa

Selasa, 23 Januari 2018

JALAN PERIH YANG KUPILIH BUKAN UNTUKMU

#CoretanPuisiDiLangitBerawan
#PenyairSenduDariTanahMelayu

JALAN PERIH YANG KUPILIH BUKAN UNTUKMU

By: KakashiDSensei

Kuingin membahagiakan semua yang kutemui
Sebab cinta membawa bahagia selain tragedi
Tapi kusadari semua itu tak mungkin
Aku harus mengorbankan yang lain

Apakah itu yang terbaik atau tidak
Kurasa kini tak penting lagi
Kuyakin waktu mengaturnya dengan bijak
Seperti mentari menyinari bumi

Jalan kesunyian membuatku tertarik
Dan kurasa ini adalah yang terbaik
Aku bukan kadal ataupun buaya
Kutak pernah ingin menyakiti siapa-siapa

Kuserahkan semua pada sang waktu
Biarlah ia mengobati semua rindu
Maafkanlah diriku jika tak bisa
Memilih dirimu untuk ikut bersama

Jalan kesunyian yang aku pilih
Terlalu berat untukmu kasih
Dengan tulus aku memohon maaf
Untuk segala salah dan khilaf

Aku pergi meresapi angin gunung
Dengan pohon berdaun lebat tempat bernaung
Kugoreskan kisah kita di awan putih
Menuliskan cinta kita yang terhenti begitu perih

#Batam, 011824

#KitabSemilirAngin
#PuisiMenggugahJiwa

Senin, 22 Januari 2018

NO PITY NO MERCY NO REGRET


NO PITY, NO MERCY, NO REGRET

Karya : #KakashiDSensei

I know this is all my fault
And I know this is what I want
I do sorry in the deep regret
And tried to face it by your way

For pleasing you and for my own sake
But what I get is just unforgiven
You cursed me blood with no mercy
Seems like the death angel to me

Baby..you just leave me alone here
When love almost came just in time dear

Wish the blessing fall down from the sky
But along the time i do nothing but cry

#Batam, 121030
#
# -----------------------------------
#

Aku tahu ini semua salahku
Dan aku tahu ini keinginanku sendiri
Aku sungguh minta maaf dengan penyesalan yang dalam
Dan mencoba menerimanya seperti yang kau inginkan

Untuk menyenangkanmu dan untuk kebaikanku
Tapi ternyata tak ada maaf bagiku
Kau kutuki diriku tanpa belas kasihan
Bagiku terlihat seperti malaikat kematian

Sayang..Kau tinggalkan aku sendiri disini begitu saja
Ketika cinta hampir tiba tepat pada waktunya

Berharap langit memberikan berkat persetujuan
Tetapi sepanjang waktu yang kulakukan hanyalah menangis

#Batam, 121030

Sabtu, 20 Januari 2018

KASIH DALAM DONGENG MIDAS

KASIH DALAM DONGENG MIDAS

Karya: #KakashiDSensei

Ini dunia midas
Dimana serigala-serigala buas
Siap mencabikmu dengan ganas

Kata yang terpeleset
Kalimat yang tergelicir
Dipenjara dan diusir

Tiada maaf
Pun pengampunan
Hanya ada hukuman

Kasih
Cuma dongeng
dari ayat-ayat kitab suci
Tembang ibu pada anaknya
Di waktu malam

Lihat
Betapa gembiranya mereka
Mencari kesalahan pada tetangga
Pada orang yang lalu lalang
Pun pada orang orang yang tak dikenal

Sekali waktu
Kudengar ombak berbisik pada karang
Tentang serigala busuk menggigit anak Musang
Dengan gigi taring yang sama
Melolong fitnah penistaan agama

# Batam, 61707

#PuisiMenggugahJiwa
#CoretanPuisiDiLangitBerawan

Selasa, 16 Januari 2018

SENDUKU ADALAH SELIMUTKU

#KitabSemilirAngin
#PenyairSenduDariTanahMelayu

SENDUKU ADALAH SELIMUTKU

Karya: #KakashiDSensei

Biarkan aku menenun badai
Menjadi gaun tidur yang berjurai
Biarkan aku menjahit awan
Menjadi perhiasan yang menawan

Biarkan aku menyeduh mimpi
Menjadi secangkir kopi peneduh pagi
Biarkan aku merajut sepi
Mengubah hari menjadi pelangi

Setiap malam bermuram durja
Setiap pagi bermurung muka
Menyisir rambut dengan airmata
Menanam rumput menuai hampa

Biarkan aku mendekap petir
Menelan sedu meminum getir
Diriku memang pengelana sendu
Beratap mega berselimut debu

#Batam, 011518

#PuisiMenggugahJiwa

Sabtu, 13 Januari 2018

UNTUK SEKERAT WAKTU AKU DATANG

#KitabSemilirAngin
#PenyairSenduDariTanahMelayu

UNTUK SEKERAT WAKTU AKU DATANG

Karya: #KakashiDSensei

Sekerat waktu aku datang mengunjungimu
Kau masih saja duduk membisu di atas batu
Menatap langit biru yang perlahan berubah kelabu
Menjadi mendung yang kini bergelayut di kelopak matamu

Sekerat waktu aku mencoba membujukmu
Mengajakmu bermain bola menukar lesu
Membawakan secangkir syair pelepas getir
Memetik gitar sambil bernyanyi di atas pasir

Sudahi saja beku yang kausekap di hatimu
Jangan lagi kaugenggam duri dari masa surammu
Bukankah aku masih berdiri di sini di depanmu
Menjadi lilin pemberi arti di bayang gelapmu

Mari kasih sambut genggam erat tanganku
Kita melayang tinggi lampaui mahameru
Dan nanti akan kutunjukkan kepadamu
Betapa kasihku padamu seluas samudera biru

Untuk sekerat waktu cinta datang menemuimu
Sambutlah ia sebelum waktu merampasnya dari hidupmu

#Batam, 011418

#PuisiMenggugahJiwa

MUSAFIR DINGIN BERMALAM ANGIN

#KitabSemilirAngin
#PenyairSenduDariTanahMelayu

MUSAFIR DINGIN BERMALAM ANGIN

Karya : #KakashiDSensei

Jangan lagi kauukir cinta pada mega
Sebab rasa bukan sekedar perkara suka
Atau jawaban setelah tanya
Hanya gelitik-gelitik angin semilir
Pada riak ombak yang menyapa pesisir

Dan aku hanyalah musafir
Tanpa siapapun dan juga fakir
Pergiku bersama awan kelabu
Bekalku hanyalah sebakul sendu

Usah kautitip rindu pada angin
Sebab hatiku telah terlalu dingin
Setiap malam bermandikan airmata
Menjelang pagi bersarapan duka

Dan cinta
Serupa darah yang memancar pada luka
Merembes keluar dari tulang-tulangku
Menetes deras dari lubang-lubang malamku

#Batam, 011117

Rabu, 10 Januari 2018

SELALU MENGINGATMU

#KitabSemilirAngin
#PenyairSenduDariTanahMelayu

SELALU MENGINGATMU

Karya : #KakashiDSensei

Pada matahari
Yang memancarkan panasnya
Aku melihat terangmu

Pada angin
Yang memancarkan dinginnya
Aku melihat indahmu

Dan daun-daun
Yang melambai ditiup angin
Ingatkanku akan gemulaimu

Batang pohon besar
Yang memayungi jalan
Teduhiku dengan lembutmu

Gemericik air
Dan rintik-rintik hujan
Rindukanku akan suaramu

Pada cahaya
Yang membelah awan senja
Aku melihat jalanmu

Sedang bunyi cicit burung
Dan embuhan sapi di sawah
Antarkanku untuk menemuimu

#Batam,  011117

#PuisiMenggugahJiwa

MAAF AKU TAK PUNYA

#KitabSemilirAngin
#PenyairSenduDariTanahMelayu

MAAF AKU TAK PUNYA

Karya : #KakashiDSensei

Jika harta yang engkau ingini
Maaf aku tak memiliki
Jika teman yang engkau cari
Maaf aku tak sudi

Jika cinta yang engkau minta
Maaf aku tak punya
Jika kekasih yang engkau damba
Maaf aku tak bisa

Jika kauharapkan seorang sahabat
Maaf aku tak tepat
Jika kauinginkan teman curhat
Maaf aku tak kuat

Hentikan sifat burukmu sobat
Jangan yang jahat slalu kauniat
Katamu aku adalah sahabat
Tapi dirimu slalu khianat

Kausebut aku teman baikmu
Tapi kautusuk setiap waktu
Bicaramu manis sifatmu santun
Namun sinis juga beracun

Apa gunanya bersikap sombong
Namun mulutmu slalu berbohong
Apa artinya berparas cantik
Namun sifatmu sungguh tak baik

#Batam,  010717

Selasa, 09 Januari 2018

DERITA SEORANG KURCACI

#KitabSemilirAngin
#PenyairSenduDariTanahMelayu

DERITA SEORANG KURCACI

Karya : #KakashiDSensei

Selama ini sayang
Aku menulis tentangmu
Aku menggambar dirimu
Di batang-batang pohon
Di helai-helai daun
Dan pada awan yang berarak di angkasa
Aku lekatkan kisahmu disana

Orang bilang kita bagaikan
Putri salju dan Pangeran tampan
Hingga aku jadi percaya
Kebersamaan ini abadi selamanya

Tak pernah kusangka
Tak ingin aku berpikir
Selama ini aku percaya
Hubungan kita takkan pernah berakhir

Aku begitu bodoh dan lugu
Begitu saja mempercayaimu
Seharusnya aku bisa mengerti
Tanda-tanda yang kauberi
Seharusnya aku bisa melihat
Syair-syair yang kaubuat

Mungkin di matamu diri ini
Tak lain hanyalah seorang kurcaci
Dan bukan seorang pangeran tampan
Yang selama ini engkau harapkan

Batam, 011017

BERSYUKUR DI AMBANG SENJA

 BERSYUKUR DI AMBANG SENJA Karya: Po Tan / Kakashi DSensei Seberat pelita memendam cahaya Kulipat senja dalam mendung di mata Beringkuk leti...